Pemprov Sulut targetkan 1.000 lulusan SMK bekerja di luar negeri

Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey mengatakan, pemerintah provinsi (Pemprov) menargetkan sebanyak 1.000 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setiap tahunnya bekerja di luar negeri.

"Pemerintah provinsi mempunyai visi misi meningkatkan sumber daya manusia," sebut Gubernur Olly di Manado, Rabu.

Pemerintah Provinsi Sulut baru saja melepas peserta seleksi tahap pertama pekerja memiliki keterampilan khusus ke Jepang mengikuti pendidikan dan pelatihan.

"Pendidikan dan pelatihan ini adalah upaya kita meningkatkan sumber daya manusia agar bisa bersaing dengan angkatan kerja di negara lain," ujarnya.

Menurut Gubernur Sulut ke- 12 tersebut, lulusan SMK banyak yang masih menganggur walaupun untuk tamat belajar di jenjang mengeluarkan biaya mahal untuk belajar teori dan praktek. 

"Bekerja ke Jepang adalah peluang, karena itu kita terus mempersiapkan lulusan SMK ini melalui pendidikan dan pelatihan agar siap bekerja ke Jepang," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sulut, kata Gubernur, hanya memberikan dorongan karena meskipun lapangan kerja tersedia.

Industri di provinsi tersebut terbatas, sehingga yang tumbuh di Sulut hanya industri pertanian.

Sebelum mengikuti diklat, ada sebanyak 498 lulusan SMK yang mengikuti program ini, setelah diseleksi tersisa 332 peserta, peserta yang lulus seleksi nantinya mengikuti diklat secara bertahap, di tahap pertama ini diikuti sebanyak 100 orang.