Sitaro (ANTARA) - Semaraknya Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dengan digelar lomba pemotongan kue adat Tamo untuk tingkat SD dan SMP.
Kegiatan ini resmi dibuka Bupati Evangelian Sasingen di hadapan para peserta dan undangan yang memadati lokasi kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Pemkab Kepulauan Sitaro, Senin.
Lomba pemotongan kue Adat Tamo bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya lokal kepada generasi muda, sambil mempertahankan tradisi pemotongan kue yang telah diwariskan dari nenek moyang.
Selain memperingati HUT daerah itu, juga untuk mempererat ikatan sosial masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sitaro, khususnya para peserta dalam melestarikan kearifan lokal.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya.
"Lomba pemotongan kue Adat Tamo adalah ajang yang tepat bagi kita semua untuk mengenal, menghargai, dan menjaga budaya kita sendiri. Semoga kegiatan ini dapat membangkitkan semangat kebersamaan dan rasa cinta terhadap tradisi kita," ujarnya.
Bagi peserta bupati memberikan semangat dan dukungan penuh serta apresiasi atas partisipasi semua peserta dalam lomba pemotongan kue Adat Tamo ini.
"Semoga kreativitas dan dedikasi kalian membuahkan hasil yang membanggakan. Tetap pertahankan semangat kompetisi yang sehat dan saling mendukung satu sama lain," tambahnya.
Lomba ini diikuti oleh siswa-siswi dari berbagai sekolah dasar (SD) sebanyak 11 sekolah dan sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 14 peserta yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro khususnya wilayah Siau.
Peserta lomba akan menampilkan keterampilan mereka dalam memotong kue adat Tamo dengan presisi dan keindahan yang diperlukan. Sejumlah juri terampil akan menilai setiap pemotongan kue berdasarkan kriteria keindahan, ketepatan, dan keaslian.
Menurut Ketua Tim Juri, Ronald Tahulending, juri akan menilai bagaimana menempatkan kalimat tentang pemaknaan peringatan HUT Daerah. Kemudian kedua tentang struktur dari pemotongan kue adat Tamo itu sendiri mulai dari kalimat pembuka, pengantar, dan isi dari tamo tersebut.
"Selain itu yang diperhatikan yakni intonasi naik turunnya suara, serta artikulasi dari pengucapan sesuai dengan versi dari setiap peserta itu sendiri ," jelas Ronald.
Hadir dalam kegiatan, Wakil Bupati John Palandung, Ketua Panitia HUT Daerah Ironers Sikome, pimpinan OPD, para guru dan siswa-siswi peserta lomba.(*)