Manado (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen terus menjaga pasokan minyak goreng dengan merk MinyaKita di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami akan menjaga agar masyarakat di Kota Manado dan Sulut pada umumnya merasakan produk MinyaKita dengan harga lebih murah," kata Wamendag Jerry Sambuaga, saat mengunjungi Pasar Bahu, Kota Manado, Minggu.
Wamendag menjelaskan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan menjelang Ramadan dan Idul Fitri untuk menambah pasokan MinyaKita secara nasional, yaitu menjadi 450 ribu ton per bulan dari sebelumnya 300 ribu ton per bulan.
Ia mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen akan terus melakukan pemantauan atas ketersediaan dan kelancaran pasokan Minyakita di tingkat distributor dan agen.
Wamendag Jerry juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Manado beserta jajaran dan pemangku kepentingan lainnya yang telah berhasil menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bapok.
“Kami akan menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah agar bahan pokok, khususnya MinyaKita di distributor, sesuai dengan ketentuan pemerintah," katanya.
Dengan demikian, pedagang dapat menjual MinyaKita dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.000/liter kepada masyarakat.
Terpantau harga beras premium Rp13.000--14.000/kg, gula pasir Rp15.000/kg, minyak goreng curah Rp17.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp20.000-21.000/liter, dan Minyakita Rp14.000/liter.
Sementara telur ayam ras Rp26.000/kg, cabai rawit merah Rp40.000/kg, cabai merah keriting Rp35.000--40.000/kg, bawang merah Rp45.000--50.000/kg, dan bawang putih honan Rp40.000/kg. Selanjutnya tepung terigu Rp13.500/kg.
Ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok sepekan usai Idul Fitri 1444H di Kota Manado terpantau aman dan stabil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag komitmen jaga pasokan MinyaKita di Sulut