Sitaro (ANTARA) - Warga Dusun Kapeta Kampung Dompase Kecamatan Siau Tengah (Siteng) yang bermukim di bantaran Kali Batang diungsikan akibat erupsi Gunung Api Karangetang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Joycson Sagune mengatakan, warga diungsikan ke Gedung Ibadah GMIST Bukit Sion Dompase.
"Ada sebanyak 16 kepala keluarga 73 jiwa, dengan rincian 38 orang laki-laki dan 21 perempuan. Ada juga lansia 10 orang dan balita 5 orang," ringkas Sagune.
Asisten III Sekda, Semuel E Raule saat dikonfirmasi saat ini Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melakukan upaya menghindarkan masyarakat yang terancam dari bahaya, dengan cara diungsikan ke lokasi aman yang disiapkan pemerintah.
"Selain itu menjamin kebutuhan makan dan minum dan kesehatan warga, bahkan memberi penguatan dalam rangka menghadapi bencana," tutur Raule.
Dengan adanya bencana erupsi tersebut, Raule mengimbau masyarakat tidak panik, namun tetap waspada.
"Disarankan agar warga mengikuti arahan dari pemerintah untuk menghindari bahaya, serta tidak gampang percaya hoax dan sebaiknya tanyakan kepada petugas di lapangan," imbau Raule.
Sementara itu dari Laporan Aktivitas Gunung Api periode pengamatan 09-02-2023 06:00-12:00 Wita untuk meteorologi cuaca berawan-mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut. Suhu udara 25-28 °C.
Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-150 m di atas puncak kawah. Asap kw II putih sedang lk 50m.
"Guguran lava ke arah kali Batang, Timbelang dan Beha barat lk 750-1750m. Sesekali terjadi guguran ke arah kali Nanitu, Batuawang dan Kahetang lk 1000m," jelas Aditya Gurasali dalam laporan.
Sedangkan untuk kegempaan 1 kali Tektonik jauh, Amplitudo 20mm, sp 24 detik, durasi 100 detik.
Tremor menerus, amplitudo 5-75mm.
" Keterangan lain seismik masih di dominasi gempa guguran dengan amplitudo 5-75mm," urainya.
Kemudian lebih lanjut tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang Level III Siaga, sehingga direkomendasi agar masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah Utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara.
"Masyarakat di sekitar Gunung Api Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro," jelas dia.
"Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar," jelasnya lagi.