Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Sulawesi Utara berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga Minggu (15/1).
"Beberapa wilayah patut mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir/genangan, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama di Manado, Kamis.
Wilayah-wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Kotamobagu dan Kabupaten Minahasa Utara.
"Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air yang siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan," katanya.
Selanjutnya, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng, melakukan penebangan pohon yang sudah rawan tumbang.
Langkah berikutnya adalah menertibkan baliho semi permanen, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
Dia juga berharap masyarakat terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem serta prakiraan cuaca berbasis dampak dari BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara melalui kanal informasi BMKG yang tersedia.
Berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Sulawesi Utara saat ini berada pada musim hujan dengan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan serta kondisi dinamika atmosfer di wilayah Sulawesi Utara cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
Analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan yaitu Indeks ENSO di NINO3.4 pada nilai -0.60 (normal ±0.5) yaitu signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia, terdapat potensi sistem sirkulasi siklonik di sebelah Utara Sulawesi Utara yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin.
Selanjutnya, aktifnya gelombang atmosfer tipe Kelvin di wilayah Sulawesi Utara yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan terlebih khusus di wilayah kabupaten kepulauan.
Anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi bernilai 0.5 – 2 derajat Celsius yaitu dapat menambah massa uap air semakin banyak di atmosfer serta pengamatan cuaca udara atas menunjukkan indeks labilitas atmosfer lokal dengan intensitas ringan hingga sedang.
Kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, kilat/petir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebagian besar wilayah Sulut berpotensi cuaca ekstrem hingga Minggu
Berita Terkait
BMKG perkirakan sebagian besar Sulut berpotensi cuaca ekstrem
Sabtu, 5 Oktober 2024 23:02 Wib
BMKG: Sulut berpotensi hujan lebat dan angin kencang
Rabu, 2 Oktober 2024 22:01 Wib
BMKG ajak warga antisipasi dampak musim hujan
Rabu, 2 Oktober 2024 1:27 Wib
BMKG sebut awal musim hujan di Sulut pada dasarian pertama Oktober
Selasa, 1 Oktober 2024 5:16 Wib
BMKG prakirakan Sulut masih berpotensi cuaca ekstrem
Minggu, 29 September 2024 6:19 Wib
BMKG: Sulawesi Utara masih berpotensi cuaca ekstrem hingga Jumat
Kamis, 26 September 2024 4:54 Wib
BMKG: Gempa dan tsunami Kepulauan Izu Jepang tidak berdampak ke Indonesia
Selasa, 24 September 2024 17:52 Wib
Gempa magnitudo 6,4 terjadi di Gorontalo serta terasa di Bolmong
Selasa, 24 September 2024 5:24 Wib