Sangihe, Sulut (ANTARA) - Seorang nelayan asal Kampung Mala Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, David Likunusa (52) yang jatuh di laut pada Jumat (14/10) malam, sampai saat ini belum ditemukan.
"Sampai saat ini kami belum berhasil menemukan korban yang jatuh di laut pada Jumat malam," kata koordinator pos Basarnas Tahuna Rusmadi di Tahuna, Senin.
Menurut dia, pencarian terhadap korban saat ini sudah masuk pada hari yang ketiga, namun belum membuahkan hasil.
Tim Basarnas yang dibantu dengan TNI AL dan BPBD Sangihe terus melakukan pencarian terhadap korban sekalipun cuaca di laut Sangihe saat ini bergelombang.
"Berdasarkan SOP, pencarian dilaksanakan selama tujuh hari, semoga sebelum tujuh hari, korban sudah berhasil ditemukan," kata dia.
Camat Manganitu Julian Pesik mengatakan, pemerintah Kecamatan bersama masyarakat juga melakukan pencarian terhadap korban.
"Saat ini kami bersama masyarakat sementara berada di laut untuk mencari korban," kata Julian Pesik saat dihubungi melalui ponselnya.
Pihak Pelabuhan laut Tahuna membenarkan terjadinya kecelakaan laut yang mengakibatkan seorang nelayan hilang pada hari Jumat malam.
"Korban saat melaut, perahunya tersenggol oleh KM Saint Merry, kapal penumpang rute Tahuna-Siau-Manado, sehingga korban melompat ke laut," kata Koordinator Sosial Media Response Team Unit Pelaksana Pelabuhan Tahuna Meifrid Palenewen.
Menurut dia, kecelakaan laut tersebut terjadi di perairan Kampung Kauhis Jumat (14/10) malam pada titik koordinat 3'31'34.28"N-125'27'52.33"E.
Setelah mengetahui ada perahu nelayan yang tersenggol, kapal penumpang Saint Merry langsung melaporkan kejadian kepada kantor pelabuhan Tahuna sambil berusaha mencari korban di lokasi kejadian, namun belum berhasil ditemukan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nelayan Sangihe yang jatuh di laut Jumat malam belum ditemukan