Sangihe, Sulut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, saat ini sedang menyiapkan 10 orang pemuda sebagai tenaga kerja migran untuk bekerja di Jepang.
"Ada 10 orang tenaga kerja yang saat ini sementara mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang," kata Penjabat Bupati Sangihe, Rinny Tamuntuan di Manado, Jumat.
Menurut Rinny, Pemerintah Kabupaten Sangihe terus mendorong sumber daya manusia dari Sangihe yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia ke luar negeri.
Saat ini kata dia, Pemkab Sangihe bekerjasama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan sudah pada tahapan penyiapan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) khususnya ke Jepang.
"Pelatihan yang diikuti oleh 10 orang calon pekerja migran tersebut berlangsung sampai bulan September dan tes akhir akan dilaksanakan di Surabaya pada akhir September," kata dia.
Dia mengatakan, pekerja migran ke Jepang tersebut akan dikirim oleh PT Jayadi Global Education Centre (JGEC) sebagai pihak ke tiga yang direkomendasikan oleh BP2MI.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada BP2MI yang telah memberikan kesempatan dan perhatian bagi pencari kerja dari Kabupaten Sangihe dalam hal pemberdayaan sumber daya manusia di daerah menjadi pekerja migran," kata Rinny