Manado, (Antara Sulut) - Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Hendro Prasetyo mengatakan, pihaknya akan membantu mendorong sosialisasi calon presiden alternatif di masing-masing daerah agar masyarakat memperoleh informasi luas tentang figur tersebut.
"Kita ingin berpartisipasi dalam pembelajaran politik bagi masyarakat," kata Prasetyo usai acara Diskusi Publik Calon Presiden 2014 kerja sama antara LSI, Majalah Indonesia 2014 dan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) di Manado, Rabu di manado.
Dia mengatakan, 223 respon memberikan evaluasi atas nama-nama yang berpotensi maju dalam capres 2014 baik nama-nama yang populer maupun belum populer.
Prasetyo mengatakan, LSI ingin menghadirkan informasi ini karena popularitas sejumlah calon seperti Prabowo, Megawati dan Aburizal Bakrie sudah cukup tinggi, namun masih rendah sisi elektabilitasnya.
"Biasanya seorang yang dipilih adalah dikenal dan kenal baik. Dan mereka (calon) yang memiliki kwalitas baik, namun belum dikenal masyarakat, merekalah yang ingin disosialisasikan," kata dia.
Karena itu, kata dia, capres alternatif yang belum dikenal oleh masyarakat tapi memiliki kwalitas baik membutuhkan sosialisasi, jangan malu-malu dan kita jangan bersikap sinis.
Dia mengatakan, ada lima indikator kwalitas personal paling penting yang dinilai, yaitu mampu memimpin negara dan pemerintahan, tidak melakukan atau diopinikan melakukan KKN dan suap.
Selain itu, tidak melakukan atau diopinikan melakukan tindak kriminal atau pelanggaran HAM, jujur, amanah dan bisa dipercaya, serta mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan.
Hasil survei LSI Juli hingga September 2012 berdasarkan lima indikator menempatkan Mahfud MD, Dahlan Iskan dan Sri Mulyani di posisi teratas survei tersebut.
(guntur/@antarasulutcom)