Jakarta (ANTARA) - Guru SD Negeri 005 Sekupang Batam Stefani Anggia Putri mengatakan Kurikulum Merdeka menyenangkan bagi siswa dan pembelajaran pun terpusat pada siswa.
“Kurikulum ini menyenangkan bagi siswa, fokus pada pembelajaran, juga terpusat pada siswa,” ujar Stefani dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan sebelumnya Kurikulum Merdeka tersebut diberi nama Kurikulum Operasional Penggerak. Kurikulum itu awalnya hanya diterapkan untuk sekolah yang termasuk dalam program Sekolah Penggerak saja. Untuk tahap awal hanya diterapkan pada kelas satu dan empat SD.
“Kurikulum ini berbeda dengan Kurikulum 2013. Kalau pada Kurikulum 2013, ada yang namanya kompetensi dasar dan kompetensi inti, tetapi di kurikulum ini diganti menjadi capaian pembelajaran dan dibagi per fase,” terang dia.
Untuk tujuan pembelajaran, jika sebelumnya hanya ada di dalam buku. Pada Kurikulum Merdeka disusun oleh guru. Namun, yang lebih penting adalah sebelum melakukan pembelajaran dilakukan asesmen diagnostik terlebih dahulu.
“Pembelajaran juga dilakukan berbasis proyek. Misalnya, semester satu lalu, kami mengambil tema gaya hidup berkelanjutan, kami ajarkan mengenai membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah dan mendaur ulang sampah,” jelas dia.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Zulfikri Anas meminta agar sekolah tidak terburu-buru menerapkannya.
“Intinya harus memahami dahulu, jangan tergesa-gesa untuk memulainya,” kata Zulfikri.
Dalam penerapan kurikulum baru tersebut, dibantu dengan Platform Merdeka Mengajar yang membantu guru dalam mencari referensi dalam mengajar. Platform Merdeka Mengajar merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila.
Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar. Platform tersebut bertujuan menciptakan iklim kerja yang positif melalui Jejaring Profesi Guru serta Perencanaan dan Kemajuan Karir. Platform itu menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta mengembangkan portofolio dan kompetensinya.