BI membantu 25 booth untuk UMKM di Jalan Tunjungan Surabaya
Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) membantu 25 booth atau rombong untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan Jalan Tunjungan Kota Surabaya, Jawa Timur, yang kini berubah konsep menjadi Tunjungan Romansa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Surabaya, Senin, mengatakan, booth yang berjejer di Jalan Tunjungan ini memang disiapkan khusus untuk jenis UMKM kuliner berupa makan dan minuman.
"Yang diberikan bantuan dari BI itu ada sekitar 25 booth. Jadi untuk (UMKM) makanan dan minuman karena yang di sini memang untuk kuliner. Sedangkan (UMKM) pernak-pernik (aksesoris) sudah ada di Siola," katanya.
Antiek mentakan Pemerintah Kota Surabaya berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) mengoptimalkan kawasan Jalan Tunjungan menjadi destinasi wisata.
Salah satunya dengan mengubah konsep Jalan Tunjungan menjadi Tunjungan Romansa dengan menyuguhkan perpaduan konsep lifestyle, modern dan heritage. Tunjungan Romansa telah launching pada Minggu (21/11) malam.
"Kami lebih ingin mengoptimalkan ini hidup. Artinya, menghidupkan mereka (pelaku usaha) yang belum buka yang belum beroperasional. Nah, UMKM-nya ini adalah sebagai penyeimbang, sementara belum buka kita bisa tempatkan UMKM ada di situ," kata Antiek.
Nantinya, lanjut dia, wisata Tunjungan Romansa akan dibuka setiap saat sehingga tidak harus menunggu malam. Para pelaku UMKM dapat mulai menggelar usahanya sejak pagi atau sore hari. Sedangkan untuk pertunjukan kesenian, akan mulai disuguhkan saat malam.
"Jadi buka stan (UMKM) ada yang dari pagi, ada yang mulai sore. Tidak harus menunggu malam, karena kita kan konsepnya jalan tidak ditutup. Jadi dia (warga) jalan terus mereka bisa menempatkan (kendaraan) di tempat-tempat yang sudah kita siapkan," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Surabaya, Senin, mengatakan, booth yang berjejer di Jalan Tunjungan ini memang disiapkan khusus untuk jenis UMKM kuliner berupa makan dan minuman.
"Yang diberikan bantuan dari BI itu ada sekitar 25 booth. Jadi untuk (UMKM) makanan dan minuman karena yang di sini memang untuk kuliner. Sedangkan (UMKM) pernak-pernik (aksesoris) sudah ada di Siola," katanya.
Antiek mentakan Pemerintah Kota Surabaya berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) mengoptimalkan kawasan Jalan Tunjungan menjadi destinasi wisata.
Salah satunya dengan mengubah konsep Jalan Tunjungan menjadi Tunjungan Romansa dengan menyuguhkan perpaduan konsep lifestyle, modern dan heritage. Tunjungan Romansa telah launching pada Minggu (21/11) malam.
"Kami lebih ingin mengoptimalkan ini hidup. Artinya, menghidupkan mereka (pelaku usaha) yang belum buka yang belum beroperasional. Nah, UMKM-nya ini adalah sebagai penyeimbang, sementara belum buka kita bisa tempatkan UMKM ada di situ," kata Antiek.
Nantinya, lanjut dia, wisata Tunjungan Romansa akan dibuka setiap saat sehingga tidak harus menunggu malam. Para pelaku UMKM dapat mulai menggelar usahanya sejak pagi atau sore hari. Sedangkan untuk pertunjukan kesenian, akan mulai disuguhkan saat malam.
"Jadi buka stan (UMKM) ada yang dari pagi, ada yang mulai sore. Tidak harus menunggu malam, karena kita kan konsepnya jalan tidak ditutup. Jadi dia (warga) jalan terus mereka bisa menempatkan (kendaraan) di tempat-tempat yang sudah kita siapkan," katanya.