"Kami terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti Otban Wilayah III, Lanudal Juanda, BMKG, Airnav, seluruh maskapai dan ground handling mengenai langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan. Sesuai prediksi BMKG, intensitas hujan hingga bulan Desember akan cukup tinggi dan akan memasuki puncak pada bulan Januari Hingga Februari 2022,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar dalam keterangan pers, Jumat.
Sisyani mengatakan, rencana kontigensi telah disiapkan bersama pemangku kepentingan terkait.
"Kami siap menerima pengalihan penerbangan dari bandara lain apabila terjadi cuaca buruk di bandara tujuan," ujarnya.
Ia mengatakan, pengalihan pendaratan merupakan hal yang lazim ketika terjadi cuaca buruk musim hujan dikarenakan jarak pandang visual yang berkurang akibat tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi lainnya.
"Ini dilakukan guna menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan," ujarnya.
Menurut Sisyani, pihaknya sebagai pengelola bandara tidak hanya berkoordinasi dengan eksternal, namun juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bersama tim internal perusahaan.
"Dari sisi internal kami telah memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan, baik di area landside maupun airside berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan. Kemudian kami juga mempersiapkan pengaturan ruang tunggu apabila dalam waktu berdekatan ada beberapa pesawat penerbangan yang mengalami keterlambatan karena cuaca buruk, tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19," ucapnya.
Sementara itu, kondisi trafik Bandara Juanda menjelang akhir tahun mulai menunjukkan tren positif. Jika dibandingkan dengan kinerja trafik bulan November, hingga pertengahan Oktober ini ada pertumbuhan rata-rata jumlah penumpang per hari sebesar 18 persen.
"Di November lalu rata-rata per hari kami melayani 21 ribu penumpang, sementara di Oktober ini rata-rata ada 18 ribu penumpang per hari," katanya.
Secara keseluruhan, jumlah trafik penumpang Januari hingga Oktober tahun 2021sebanyak 4.504.190 penumpang dengan komposisi 4.426.047 penumpang penerbangan domestik dan 78.143 penumpang penerbangan internasional.
Kemudian untuk jumlah pergerakan pesawat mencapai 44.640 pesawat dengan komposisi 42.697 pesawat penerbangan domestik dan 1.943 pesawat penerbangan internasional.
Sedangkan pelayanan kargo mencapai 57.217.018 kg dengan komposisi 44.973.962 kg untuk penerbangan domestik dan 12.243.056 kg untuk penerbangan internasional.
Dirinya mengaku bahwa sejak awal November jumlah penumpang harian tertinggi telah mencapai 24 ribu penumpang dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 21 ribu per hari.
Untuk jumlah pesawat harian tertinggi mencapai 200 pesawat datang dan pergi sedangkan pada bulan sebelumnya hanya mencapai 173 pesawat per hari.
Sisyani menjelaskan tren peningkatan jumlah penumpang harian mulai nampak sejak diberlakukannya penggunaan swab antigen sebagai salah satu syarat terbang.
"Sejak awal November pemerintah memberlakukan swab antigen selain RT PCR, hal tersebut berdampak positif pada dunia industri penerbangan. Terjangkaunya harga PCR dan swab antigen membuat meningkatnya animo pelaku perjalanan menggunakan transportasi udara. Kami berharap dan optimis jumlah penumpang terus meningkat hingga akhir tahun 2021," katanya.