Manado (ANTARA) - Kecamatan Ciracas membangun sebanyak tiga kolam retensi berukuran besar di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, untuk menampung air hujan dan cadangan air saat musim kemarau.
"Kolam retensi berukuran besar seperti ini merupakan yang pertama kali di Ciracas atau bahkan di Jakarta Timur. Fungsinya sama untuk memaksimalkan resapan air dari air hujan yang masuk ke area GOR Ciracas," kata Camat Ciracas, Mamad di Jakarta, Jumat.
Mamad menambahkan dua kolam retensi dibangun di area taman dan parkir di bagian depan berukuran 25x8 meter persegi dan 13x8 meter persegi.
Sedangkan satu kolam lagi dibangun di bagian belakang, atau di dekat lapangan sepakbola berukuran 13x7 meter persegi.
"Tiga kolam retensi ini dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Di sekeliling kolam retensi juga dibuat sejumlah sumur resapan dengan kedalaman 22 meter," ujar Mamad.
Dia mengatakan keberadaan sumur resapan ini untuk menampung air hujan yang ada di area GOR Ciracas.
Nantinya air hujan dimasukkan ke dalam kolam retensi ini agar tidak sampai turun ke jalan atau ke saluran air yang memicu timbulnya genangan.
"Jika kolam retensi ini sudah berfungsi maka air hujan yang ada di seluruh area GOR Ciracas, baik yang langsung maupun tidak langsung akan masuk ke kolam retensi. Hal ini tentunya menjadi cadangan air bersih wilayah sekitar saat cuaca kemarau," tutur Mamad.
Sama halnya dengan Pemerintah Kota Jakarta Pusat pun membuat kolam retensi sebanyak dua titik di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih untuk menambah kapasitas pengendalian banjir di kawasan itu.
Dua kolam retensi itu dibuat dengan luasan masing-masing sebesar 500 meter persegi. Sedikit berbeda dengan pembuatan kolam retensi yang biasanya berbentuk persegi panjang, untuk kolam retensi di Jalan Letjen Suprapto itu dibangun taman sehingga menambah estetika.