Minahasa Tenggara (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Sulut ikut mengambil bagian dalam kepedulian atas bencana alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Kepedulian itu ditunjukkan dengan melakukan aksi sosial berupa melakukan normalisasi sumur gali di lokasi bencana, sekaligus membagikan bahan kebutuhan pokok.
Kegiatan ini digelar dalam kerjasama dengan Poltekes Kemenkes Manado Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan dilaksanakan pada Sabtu (25/09) akhir pekan kemarin, dipimpin Ketua HAKLI Sulut, Tony Kurtis Timpua.
“Kami tahu bahwa air bersih menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat urgen untuk dipenuhi. Maka kita menaruh perhatian terhadap hal tersebut,” katanya.
Timpua menjelaskan, normalisasi yang dimaksud adalah dengan menyedot dan mengeluarkan lumpur yang mengendap di sumur, sekaligus juga menyedot airnya supaya dapat terganti dengan air baru dari mata air.
“Kami mengawali dengan identifikasi masalah, hasilnya ada lima sumur yang harus dibersihkan agar dapat kembali digunakan untuk sumber air minum dan air bersih, yakni dua sumur di Pangu dan dua sumur di Wioi,” terangnya didampingi Joy Sambuaga MKes, dosen di Poltekkes Kemenkes Manado Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, HAKLI juga menyerahkan paket bahan pokok bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Kegiatan yang dilaksanakan hingga malam hari ini juga melibatkan HAKLI Kabupaten Mitra, alumni dan mahasiswa Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado, DLH Kabupaten Mitra, BPBD, Dinas Kesehatan, KKP Manado, dan BTKL Manado. Ikut menyaksikan kegiatan ini adalah Asisten I Sekdakab Mitra, Jani Rolos SSos ME.***3***