Minahasa Tenggara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, melakukan verifikasi dokumen administrasi para pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Saat ini kami sedang melakukan verifikasi dari dokumen para pelamar. Dan sudah ada 250 yang selesai diverifikasi," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Minahasa Tenggara Rine Komansilan di Ratahan, Selasa.
Ia mengungkapkan, sampai hari terakhir pendaftaran, panitia penerimaan CPNS telah menerima 437 dokumen yang didaftarkan lewat online.
"Kami akan langsung melakukan verifikasi terhadap semua dokumen ini berdasarkan persyaratan yang sudah kami sampaikan pada pengumuman CPNS," jelasnya.
Dia memastikan proses verifikasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan mekanisme, dan tidak ada titipan dan sesuai dengan prosedur.
Sementara itu Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Data dan Informasi Kepegawaian, pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Minahasa Tenggara, Enrico Sarilim, mengatakan, pihaknya menargetkan proses verifikasi akan selesai pada pekan ini.
"Untuk penentuan memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat kami akan lakukan rapat bersama, atau semacam pleno. Sehingga nantinya jika ada sanggahan panitia bisa mengantisipasinya bersama," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari total pelamar 437 orang tersebut, mayoritasnya memilih formasi tenaga keperawatan dan kesehatan masyarakat.
"Untuk formasi yang sedikit pelamar, yaitu dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis. Dari beberapa tahun terakhir memang formasi ini sepi pelamar," ungkapnya.
Khusus pada pengadaan CPNS Pemkab Minahasa Tenggara tahun anggaran 2021, tnaga medis yang akan direkrut terdiri dari tujuh apoteker, sepuluh dokter umum, sebelas dokter gigi, dua dokter spesialis anak, dua dokter spesialis anastesi, dua dokter spesialis bedah, dua dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter spesialis mata, dua dokter spesialis kandungan, dua dokter spesialis onsteri ginekologi, dan dua dokter spesialis radiologi.
Selain itu tujuh formasi untuk kesehatan masyarakat, 19 perawat berstatus nurs, tiga tenaga kesehatan khusus manajemen informasi dan rekam medik, dan tiga tenaga sanitarian.
Ditambah lagi tiga kebidanan, 11 keperawatan, satu analisis kesehatan, satu kesehatan lingkungan, dan satunya lagi untuk sanitarian.
Sedangkan satu formasi di luar tenaga medis, yakni analisis perencanaan sumber daya manusia aparatur.***2***