Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan membantu membiayai pendidikan anak prajurit kru KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur saat menunaikan tugas di wilayah perairan Bali, kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Senin, ia mengatakan bahwa penyaluran bantuan untuk keluarga kri KRI Nanggala-402 melibatkan beberapa kementerian dan lembaga.
"Kementerian Sosial, Asabri, dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya yang berhubungan dengan beasiswa," katanya.
Menurut dia, pemerintah akan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada anak awak KRI Nanggala-402 hingga perguruan tinggi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Adapun yang ingin melanjutkan karir dari orang tuanya di TNI, kemarin Pak Wakasal juga sudah beri jaminan mereka akan diupayakan selama mereka memenuhi persyaratan-persyaratan," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah juga akan memberikan bantuan konseling kepada keluarga kru KRI Nanggala-402.
“Memberikan konseling, penguatan secara psikis kepada para keluarga anak buah kapal, dan tentu saja bantuan-bantuan yang diperlukan, terutama bantuan kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh keluarga korban,” katanya.
Muhadjir mengatakan bahwa Kementerian Sosial bekerja bersama dengan Pusat Psikologi TNI Angkatan Laut akan memberikan layanan konseling kepada keluarga awak kapal selam tersebut.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Minggu (25/4) telah menyampaikan bahwa KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan menyatakan seluruh awak kapal yang jumlahnya 53 orang gugur.
Muhadjir bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi rumah keluarga awak KRI Nanggala-402 di Surabaya dan sekitarnya dan memberikan bantuan kepada mereka.