Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta masyarakat Pohuwato agar mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling), untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme.
Imbauan tersebut berkaitan dengan kasus sebelumnya, yakni Densus 88 antiteror Polri menangkap 7 orang terduga teroris di Kabupaten Pohuwato beberapa waktu lalu.
“Kemarin saya kaget, kita semua kaget dengan pemberitaan ditemukannya tujuh orang yang masih kerabat dekat teroris yang merupakan penduduk Marisa. Saya ditelpon kiri kanan ditanyai, saya jawab sudah ditangani oleh pihak densus 88. Dan silahkan bertanya ke Densus karena saya takut menjawab. Takutnya jawaban saya salah atau tidak pas,” ungkap Rusli saat menghadiri rapat Evaluasi Program Kerja tahun 2021 bersama Pemda Kabupaten Pohuwato, di Aula Panua Kantor Bupati Pohuwato, Senin.
Menurutnya, ditemukannya terduga teroris di Pohuwato cukup mencengangkan masyarakat luas, karena Provinsi Gorontalo pernah mendapatkan penghargaan Menkopolhukam terkait situasi daerah yang sangat kondusif dan aman.
“Saya berpikir harus kita hidupkan lagi siskamling ini. Kapolda dan Danrem sangat setuju, untuk membantu Babinsa yang memang belum maksimal" tambahnya.
Menurutnya, Babinsa di Provinsi Gorontalo, khususnya yang ada di desa-desa itu tidak mencapai 80 persen.
"Ada satu Babinsa yang tangani 2-3 desa yang seharusnya satu babinsa satu desa. Ini juga sebab mengapa partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Ia berharap dengan siskamling, masyarakat desa bisa memiliki peran lebih besar menjaga keamanan lingkungannya sendiri.
Selain mengaktifkan kembali siskamling, dalam Rapim tersebut Rusli juga meminta APBD 2021 Pohuwato harus terus pro rakyat.
"Apalagi Pohuwato akan dipimpin oleh Bupati yang baru. Dua hari lagi Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga dan Wakil bupati Amin Haras akan menyelesaikan masa tugasnya. Saya minta dananya dialokasikan lebih banyak untuk kepentingan masyarakat," tambahnya.*