Jakarta (ANTARA) - Para penangkar dari lima provinsi di Indonesia siap mendukung program pengembangan kelapa genjah 2021 yang diinisiasi Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dengan menyediakan bibit-bibit unggul dari daerah masing-masing.
,Produsen Kelapa Genjah dari Sumatera Utara Zulham menyatakan pihaknya siap untuk memasok 70.000 batang bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi sepanjang 2021 nanti.
“Jumlah bibit yang bisa kami salurkan mulai Januari –Desember 2021 sebanyak 70.000 batang dengan potensi siap salurnya sebanyak 6.000 batang per bulan,” kata Zulham dalam webinar di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, harga bibit kelapa genjah Pandan Wangi polibag Rp.170.000, karena saat ini permintaan terhadap kelapa genjah di masyarakat cukup tinggi.
Sementara itu, petani dan penangkar kelapa genjah asal Bali Gede Sukrasuarnaya menyebutkan pihaknya mampu menyediakan 100.000 batang bibit Kelapa Genjang Kuning Bali untuk tahun depan.
Nawang Suryani penangkar asal Jawa Tengah menyebutkan pihaknya mampu memasok hingga sekitar 30.000 batang bibit Kelapa Genjah Entok.
Sedangkan Petrus Tjandra dari Minahasa Selatan mampu menyediakan 140.000 bibit Kelapa Genjah Kuning Nias, serta Ruslan dari Pati, Jawa Tengah mampu menyediakan 35.000 bibit Kelapa Genjah Kopyor sepanjang 2021.
“Rencana siap salur pada September sampai Desember 2021,” kata Ruslan.
Besarnya minat akan bibit kelapa genjah, menurut Ruslan, karena produk ini masuk dalam kategori bibit unggul bernilai ekonomi tinggi.
Saat ini, tambahnya, bibit kelapa genjah kopyor di pasar dijual Rp65.000 untuk yang sudah ada dalam polybag. Demikian juga dengan kelapa genjah entok, kelapa genjah kuning Bali, oleh produsen benihnya dipasarkan dengan harga Rp.65.000.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan saat ini tengah melakukan identifikasi calon sumber bibit dari kebun kelapa genjah yang ada di daerah.
Mengutip dari Situs Kementerian Pertanian, kebutuhan bibit kelapa genjah untuk merealisasikan Program Pembangunan Kelapa Genjah di Lahan Pekarangan di seluruh wilayah Indonesia diperkirakan mencapai 5 juta batang.
"Pengembangan program ini diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi petani kelapa Indonesia dan mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia," ujar Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono.
Kelapa genjah dipilih karena komoditas ini bisa menghasilkan buah lebih cepat dibandingkan tanaman kelapa dalam. Jika kelapa dalam baru mulai berbuah pada usia tanam 6-8 tahun, maka kelapa genjah pada usia tanam 3-4 tahun.
Selain itu, kelapa genjah pada umumnya memiliki batang yang lebih pendek yakni sekitar 12 meter sementara itu tinggi kelapa dalam bisa mencapai 30 meter.
Di sisi lain, meskipun ukuran maksimal buah kecil kelapa genjah hanya mencapai 1,5 kilogram per butir tetapi jumlah buah per pohonnya bisa mencapai 140 butir per tahun.
Sementara itu, kelapa dalam mampu menghasilkan buah berukuran 1,5-2,5 kilogram per butir tetapi jumlah buah per pohonnya hanya mencapai 90 butir per tahun.