Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit pneumonia pada anak, terutama bawah lima tahun (balita).
"Saya mengimbau semua pihak, pemangku kebijakan lintas sektor atau organisasi profesi, bidang kesehatan organisasi masyarakat untuk berkontribusi mencegah pneumonia dengan mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat," katanya dalam konferensi pers Kampanye Stop Pneumonia di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru. Penyakit itu disebabkan virus, bakteri, parasit atau jamur yang ditularkan melalui udara atau droplet dan masih menjadi penyakit berbahaya bagi kelompok rentan.
Dalam acara yang diadakan untuk memperingati Hari Pneumonia Sedunia itu, ia mengatakan pneumonia masih menjadi masalah kesehatan utama pada balita di dunia, terutama di negara berkembang.
Berdasarkan laporan WHO Tahun 2017, 15 persen dari kematian anak balita atau 5,5 juta anak, disebabkan pneumonia dengan lebih dari 800 ribu di antaranya anak-anak Indonesia berdasarkan sampel sistem registrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Tahun 2016.
Pneumonia adalah penyebab 10 persen kematian pada balita. Guna menanggulangi penyakit mematikan itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan tata kelola terkait dengan penanganan pneumonia, dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan balita yang menderita pneumonia.
Kemenkes juga berupaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka deteksi dini pneumonia dan melakukan perluasan introduksi imunisasi PCV (pneumococcal conjugate vaccine) secara bertahap ke wilayah lainnya di Indonesia untuk menurunkan angka kematian balita akibat pneumonia.
Saat ini, kata Menteri Terawan, imunisasi PCV dilakukan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bangka Belitung.
Selain mengajak seluruh pihak untuk mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat, Terawan juga mengatakan bahwa keluarga berperan besar terhadap kesehatan anak yang merupakan generasi penerus bangsa.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh keluarga di Indonesia melakukan beberapa hal guna mencegah pneumonia pada anak antara lain dengan memastikan kecukupan ASI eksklusif bagi bayi selama enam bulan ditambah makanan pendamping ASI (MPASI) sampai dua tahun.
"Tuntaskan imunisasi untuk anak. Obati ke fasilitas kesehatan jika anak sakit, pastikan kecukupan gizi anak dan hidup bersih sehat, kemudian manfaatkan juga buku kesehatan anak untuk mendapatkan informasi kesehatan anak," demikian Menkes Terawan.
Berita Terkait
Pemprov Sulut bersama Kemenkes teken MoU tingkatkan layanan kesehatan
Jumat, 22 Maret 2024 4:17 Wib
Perdani-Kemenkes teliti kondisi kesehatan mata pelajar SD di Sulut
Senin, 18 Maret 2024 21:24 Wib
Tips atasi lonjakan COVID-19 di libur akhir tahun menurut Epidemiolog
Rabu, 20 Desember 2023 19:45 Wib
Kemenkes: Ada surat palsu pungutan biaya "fellowship" dokter spesialis
Jumat, 3 November 2023 5:17 Wib
Kasus Cacar Monyet ditemukan di Bandung
Senin, 30 Oktober 2023 5:06 Wib
Kemunculan virus corona pirola, Kemenkes belum buka opsi wajib bermasker
Selasa, 12 September 2023 10:12 Wib
Dr Maxi Rein Rondonuwu: Cegah dampak polusi udara dengan 6M 1S
Senin, 28 Agustus 2023 16:23 Wib
Sekolah dan siswa harus berperan cegah DBD
Rabu, 12 Juli 2023 15:10 Wib