Manado (ANTARA) - Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, PAHAM, AA-RS, dan MDB-HJP menyatakan kesiapan tidak akan mengerahkan massa dalam pengundian nomor urut nanti, di hadapan KPU, Bawaslu, TNI dan polisi.
Pernyataan tersebut disampaikan para LO Paslon, dalam rapat dengan KPU, Bawaslu, polisi dan TNI di Sekretariat KPU Manado, Ronald Salendu dan Jefry Polii
"Kami mewakili Paslon PAHAM menyatakan kesiapan dalam surat resmi yang sudah kami sampaikan kepada KPU dan Bawaslu, sebagai bentuk kepatuhan pada aturan yang berlaku,' kata LO PAHAM, Ronald J Salendu, di Manado.
Onald apaan akrabnya mengatakan, pihaknya sudah menyurati semua pihak yang terkait untuk mengikuti ketentuan agar tidak berkumpul, termasuk mengingatkan tim kampanye sampai para simpatisan agar tidak ikut, berkonvoi dan berkumpul di KPU Manado, karena itu merupakan instruksi dari Nasdem pusat.
Sebagai bentuk keseriusan mentaati aturan yang berlaku, katabya, sebagai LO telah menyerahkan surat tersebut kepada KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas pemilihan di Manado.
Demikian juga dengan LO PDIP, Jefry Polii, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh kader, instruksi berjenjang agar tidak berkumpul saat pelaksanaan pengundian nomor urut.
"Itu bukan hanya kami buat surat tetapi ke seluruh kader, tetapi diumumkan resmi di halaman media sosial PDIP agar diketahui khalayak umum, tentang pelarang datang ke lokasi pencabutan nomor undi," katanya.
Pernyataan serupa pun disampaikan LO pasangan MDB-HJP, Michael Kurniawan, yang mengatakan sudah mengingatkan dan mengumuman kepada kader dan pendukungnya, agar tidak datang ke lokasi pengundia nomor urut.
"Itupun menjadi kepedulian kami, jadi disampaikan lewat media sosial kepada seluruh pendukung agar tidak berkumpul di sekretariat KPU, agar tidak ada kerumunan massa, saat pengundian nomor urut," katanya. ***