Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Pedagang di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara memilih berjualan di rumah mereka setelah adanya pembatasan aktivitas pasar yang diberlakukan pemerintah daerah setempat.
"Sejak jadwal pasar diberlakukan yakni seminggu sekali saya mulai membuka lapak didepan rumah kakak saya, yang memang lokasinya juga sangat memungkinkan pembeli,” kata Tama Tolu, perwakilan pedagang di Pasar Ratahan, Ibu Kota Kabupaten Minahasa Tenggara, Minggu.
Menurut pedagang penjual bahan kebutuhan pokok dan bumbu dapur ini dengan adanya penyebaran virus COVID-19 sangat mempengaruhi usahanya.
"Pendapatan kami memang turun, tidak seperti biasanya. Namun, yang penting tetap ada pendapatan. Memang dampak dari virus ini sangat terasa," katanya.
Dia pun mengaku mulai ada kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok dalam beberapa hari terakhir.
"Bahan kebutuhan juga sudah ada yang mulai naik seperi beras, dan telur," kata Tama Tolu.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Minahasa Tenggara Gotlieb Mamahit mengakui bahwa pihaknya memberlakukan penjadwalan pasar secara ketat untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.
"Kami jadwalkan ini agar masyarakat tidak banyak beraktivitas di tempat keramaian sehingga mereka akan lebih banyak berdiam di rumah," katanya.
Namun menurut Gotlieb, pihaknya bersama dengan PD Pasar nantinya akan mengevaluasi pemberlakuan pembatasan hari pasar tersebut.