Manila, Filipina (ANTARA) - Indonesia menurunkan formasi terbaik pada pertandingan perdana beregu putri bulu tangkis SEA Games 2019 di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Minggu (1/12) dan salah satunya menurunkan pasangan baru Ni Ketut Mahadewi/Apriyani Rahayu.
Berdasarkan data yang dilansir penyelenggara, Sabtu, pada pertandingan perempat final ini tim putri Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam. Selain pasangan Ketut/Apriyani, tim Merah Putih menurunkan tiga pemain tunggal putri terbaiknya.
Tunggal pertama adalah Gregoria Mariska Tunjung yang akan berhadapan dengan Nguyen Thuy Linh, untuk tunggal kedua adalah Fitriani yang akan berhadapan dengan Vu Thi Trang. Sedangkan tunggal ketiga akan menurunkan Ruselli Hartawan yang akan menghadapi Tran Thi Phuong Thuy.
Untuk pasangan Ketut/Apriyani yang turun di partai ketiga akan menghadapi pasangan Dinh Thi Phuong Hong/Pham Thi Khanh. Dan untuk ganda yang akan turun di partai kedua adalah pasangan Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto melawan pasangan Pham Nhu Thao/Vu Thi Trang.
Khusus untuk pasangan Ketut/Apriyani bisa dikatakan kejutan karena selama ini Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii, sedangkan Ni Ketut Mahadewi biasanya berpasangan dengan Tania Oktaviani atau Rizki Amalia Pradipta.
Transportasi telat
Meski sudah mengeluarkan daftar pemain, persiapan tim Indonesia sempat terganggu karena kendaraan yang akan digunakan pemain untuk uji coba lapangan datangnya terlmbat sehingga mempengaruhi jadwal latihan yang sudah dijadwalkan.
Tim bulu tangkis Indonesia seharusnya latihan pada pukul 08.00 waktu setempat. Namun, bus ofisial yang seharusnya mengantar, baru datang pukul 08.00. Sementara waktu tempuh hotel dengan lokasi latihan serta persiapan sebelum latihan, kira-kira membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Secara otomatis jadwal latihan pun harus terlambat.
"Transportasinya terlambat sampai dua jam. Otomatis jadwal latihan jadi terlambat. Kami akhirnya minta panitia untuk menjadwal ulang latihan,” kata manajer tim bulu tangkis Indonesia, Eddy Prayitno.
Kendala ini dikatakan Eddy juga dialami oleh kontingen bulu tangkis dari beberapa negara lainnya. Saat dikonfirmasi kepada panitia, mereka mengaku hal ini terjadi karena seluruh transportasi terkonsentrasi untuk persiapan upacara pembukaan SEA Games 2019.
"Bus yang disediakan akhirnya hanya dua untuk enam negara. Kapasitas bus untuk 50 orang, jadi semua atlet numpuk masuk bus. Kami utamakan atlet dulu. Sementara kami para ofisial dari berbagai negara menggunakan transportasi online, pesan sendiri,” kata Eddy menambahkan.