Minahasa Tenggara, (Antaranews Sulut) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, meminta masyarakat dan pasangan calon tidak terjebak dalam praktik politik uang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.
"Jangan rusak demokrasi dengan politik uang. Baik itu oleh calon maupun masyarakat," kata Ketua Panwaslu Kabupaten Minahasa Tenggara Jobby Longkutoy di Ratahan, Sabtu.
Menurut Jobby masyarakat jangan hanya tergiur dengan praktik-praktik yang bisa mencederai semangat demokrasi saat ini, seperti politik uang.
"Jangan hanya tergiur pada materi sesaat, sedangkan kepentingan rakyat nantinya yang akan dikorbankan. Termasuk juga dengan calon jangan memberikan janji apalagi uang kepada masyarakat," ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk melawan praktik politik uang yang akan dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dalam Pilkada.
"Masyarakat harus melawan praktik seperti ini, karena jika dibiarkan maka hal ini dapat merugikan daerah kita. Termasuk ada poteni untuk terjadi korupsi," katanya.
Jobby pun meyakini jika masyarakat di Minahasa Tenggara telah dewasa dalam berpolitik sehingga tidak tergiur pada politik uang.
"Masyarakat Minahasa Tenggara sudah dewasa dalam mengambil sikap politiknya, sehingga tidak tergiur pada politik uang," tandasnya.***2**
(T.KR-AIK/B/G004/G004) 19-05-2018 07:26:45