Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menarik uang lusuh yang beredar di wilayah terdepan terluar dan terpencil (3T) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kali ini kami menarik uang lusuh dari wilayah 3T di Sulut melalui Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Joko Supratikto, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, BI menarik uang lusuh agar kualitas uang tetap terjaga.
BI secara rutin melakukan penarikan uang lusuh dari peredaran melalui program kas keliling dan pelayanan di kantor perbankan, termasuk di wilayah perbatasan, untuk mengganti uang yang tidak layak edar dengan uang baru.
Untuk uang lusuh, cacat, atau rusak, masyarakat dapat menukarkannya di kantor bank umum atau Kantor Pusat Bank Indonesia sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 21/10/PBI/2019.
Untuk menarik uang lusuh melalui kas keliling agar bisa menjangkau daerah yang sulit diakses, termasuk perbatasan, demi menukarkan uang yang lusuh dan tidak layak edar dengan uang rupiah yang baru.
Kemudian, BI melakukan kerja sama dengan bank umum untuk menyediakan layanan penukaran uang di seluruh kantor bank di Indonesia, termasuk di wilayah perbatasan.
Sebelumnya pihak BI bersama TNI AL melakukan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 dengan melayani masyarakat di Pulau Karakitang, Pulau Nusa, Pulau Marore, Pulau Kabaruang dan Karatung yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, yang berbatasan langsung dengan negara Filipina.

