Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengimbau agar masyarakat diProvinsi Sulawesi Utara (Sulut) melakukan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) guna terhindar dari risiko uang palsu.
Kepala BI Perwakilan Sulut Joko Supratikto mengatakan metode 3D yang pertama dilihat yakni periksa warna, gambar, dan permukaan uang. Pastikan warna tidak pudar atau buram.
Kedua, Diraba yakni rasakan tekstur dan bagian yang timbul, khususnya pada gambar utama dan angka nominal.
Kemudian, Diterawang yakni dengan memperhatikan tanda air (watermark) dan benang pengaman ketika uang diterawang ke arah cahaya.
Joko mengatakan jika mencurigakan dengan uang yang hendak ditransaksikan segera lapor ke pihak yang berwajib.
Ia mengatakan jangan sampai masyarakat dirugikan, karena uang palsu tidak ada yang bisa menggantikan.

