Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Sulawesi Utara berpotensi cuaca ekstrem hingga Sabtu, 21 Juni 2025.
"Nilai Southern Oscillation Index (SOI) +7.6 berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia bagian tengah dan timur termasuk wilayah Sulawesi Utara," kata Koordinator Bidang Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Y Lasut di Manado, Selasa.
Selanjutnya, kata dia, terdapat daerah potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulawesi Utara akibat adanya konvergensi dan belokan angin (shearline).
Secara umum, kondisi labilitas udara lokal di wilayah Sulawesi Utara cukup mendukung pertumbuhan awan konvektif.
"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," katanya menjelaskan.
Potensi cuaca ekstrem di hari ini, berpeluang terjadi Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Di tanggal 18 Juni 2025, diprakirakan terjadi di wilayah Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Di tanggal 19 Juni 2025, wilayah seperti Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud juga berpotensi cuaca ekstrem.
Selanjutnya di tanggal 20 Juni 2025, cuaca ekstrem bakal terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Sedangkan di tanggal 21 Juni 2025, berpeluang terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.