Manado, 27/11 (Antara) - Faluktas Kesehatan Gigi (FKG) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado melalui Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) mewujudkan pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Pepsodent, Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) kembali Menyelenggarakan BKGN yang Keenam Kalinya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat Manado dan sekitarnya," kata Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Indonesia Tbk drg Ratu Mirah Afifah di Manado, Jumat.
BKGN ini dilakukan dengan tujuan untuk mengedukasi serta membiasakan masyarakat Indonesia merawat kesehatan gigiserta memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali, BKGN kali ini menargetkan untuk menjangkau setidaknya 50 ribu orang di 25 PDGI Cabang dan 20 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang tersebar di 14 kota di seluruh Indonesia.
Sebagai penutup dari rangkaian penyelenggaraan BKGN 2015, RSGM Universitas Sam Ratulangi menjadi lokasi terakhir mulai tanggal 26-28 November 2015. Secara konsisten sejak tahun 2010, BKGN giat mengedukasi serta memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat luas.
Lima tahun penyelenggaraan BKGN telah berhasil menjangkau dan mengedukasi 155.451 orang yang tersebar di wilayah Indonesia. Baik Pepsodent, PDGI dan AFDOKGI berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang mendapatkan perawatan kesehatan gigi gratis dan teredukasi akan cara merawat kesehatan gigi dan mulut yang benar.
"Guna mengetahui manfaat penyelenggaraan BKGN bagi masyarakat luas, Pepsodent telah menyelenggarakan survei pada BKGN tahun 2014 di 6 kota. Dari survei yang kami lakukan, perilaku hidup sehat terutama di generasi muda sudah menjadi bagian dari keseharian hidup, terlihat dari kebiasaan menyikat gigi yang sudah baik. Sebanyak 63 persen mengaku telah menggosok gigi sebanyak dua kali sehari, bahkan 23 persen diantaranya menyikat gigi sebanyak tiga kali sehari,†katanya.
Selain itu, katanya, hasil survei juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pengunjung BKGN (55 persen) pernah mengalami sakit gigi, tetapi banyak pula yang belum pernah ke dokter gigi. Alasan utama yang mendorong hal ini adalah anggapan biaya pemeriksaan gigi yang mahal atau tidak merasa perlu ke dokter gigi secara rutin.
“Walaupun demikian, kami sangat senang karena BKGN mampu menarik minat masyarakat untuk memeriksakan kondisi kesehatan giginya. Buktinya, 24% dari responden adalah partisipan dari BKGN yang belum pernah berkunjung ke dokter gigi sebelumnya dan 33 persen responden yang sudah lebih dari 1 tahun tidak memeriksakan kondisi kesehatan giginya mendapatkan pemeriksaan gigi di BKGN lalu. Kami harap, makin banyak masyarakat Indonesia yang menyikat gigi di waktu yang benar dan memeriksakan dirinya ke dokter gigi secara rutin,†ujarnya.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, persentase permasalahan gigi dan mulut di Sulawesi Utara sebesar 31,6 persen, lebih tinggi dari persentase nasional sebesar 25,9 persen. Sejalan dengan fakta tersebut, katanya, persentase masyarakat Sulawesi Utara yang membutuhkan perawatan dan sudah menerimanya masih di bawah persentase nasional (8,1 persen), sebesar 7,9 persen.
Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Prof P L Suling mengatakan sebagai upaya promotif dan preventif untuk menurunkan angka permasalahan gigi dan mulut di Sulawesi Utara, khususnya Manado, tim dokter gigi kami berupaya untuk terjun langsung ke lapangan guna mewujudkan pelayanan kesehatan gigi bagi seluruh masyarakat.
Selain itu, partisipasi kami pada BKGN setiap tahunnya juga merupakan upaya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat Sulawesi Utara untuk memiliki perilaku menyikat gigi dengan benar di waktu yang tepat,†katanya.
Penyelenggaraan BKGN di RSGM Universitas Sam Ratulangi akan melibatkan sekitar 402 tenaga kesehatan gigi untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan gigi bagi sekitar 1.500 orang di Manado. Mengusung tema ‘Senyum Anak Indonesia, Masa Depan Bangsa’, tim Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi telah terlebih dahulu menurunkan 50 dokter gigi selama dua minggu ke lapangan pada Oktober 2015 untuk melakukan bakti sosial.
Bakti sosial ini merupakan sebuah inisiatif yang dilakukan untuk menyambut BKGN di Manado dengan menjangkau 280 anak dari 7 panti asuhan.***4***