Manado, (ANTARA Sulut) - Wakil Wali Kota Manado, Harley Alfredo Benfica Mangindaan, mengatakan, festival budaya Bantik Manado, menjadi sarana pemersatu dan penjaga kekompakan seluruh anak suku tersebut di Sulawesi Utara.
"Festival budaya Bantik yang juga dilaksanakan untuk memperingati 66 tahun wafatnya, Pahlawan Nasional Robert "Bote" Mongisidi, harus dipertahankan karena merupakan hal yang sangat positif," kata Mangindaan, saat menghadiri gelaran acara tersebut, di lapangan Bantik Malalayang, Sabtu sore.
Mangindaan, yang akan juga calon wali kota Manado periode 2015-2020, usungan partai Gerindra dan Hanura berpasangan dengan Jemmy Asiku tersebut, mengajak seluruh warga Manado, untuk mengenang dan mengikuti jejak kepahlawanan seorang Bote Mongisidi.
"Yang walaupun ke Makassar untuk bersekolah, namun tetap berjuang melawan kekejaman penjajah Belanda yang mau kembali merongrong kemerdekaan Indonesia, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di ujung peluru regu tembak pada 5 September 1949," katanya.
Karena itu, Mangindaan mengingatkan, keteladan seorang Bote harus menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta kekompakan, untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan fisik maupun mental.
Mangindaan juga mengingakan 11 kampung suku anak Bantik, untuk terus ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan menjadikan festival tahunan tersebut sebagai agenda wisata untuk menarik pelancong dari luar Manado berkunjung sekaligus mengingat jiwa dan semangat perjuangan pahlawan muda asal Sulawesi Utara tersebut.
Mangindaan juga mengatakan, kedepannya festival tahunan budaya Bantik tersebut akan mendapatkan sentuhan dan dukungan dari pemerintah sehingga akan menjadi makin meriah, tanpa meninggalkan tujuan utamanya menjaga persatuan, kesatuan dan kekompakan dari seluruh masyarakatnya.