Washington (ANTARA) - Mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungannya agar hukuman bagi pelanggaran ringan ganja dihapus.
"Seperti pernah saya katakan, saya yakin inilah saatnya untuk menghentikan penangkapan dan hukuman penjara yang tidak perlu terhadap orang dewasa karena memiliki sedikit ganja untuk dipakai sendiri," kata calon presiden dari Partai Republik itu di Washington, Minggu malam.
Dia juga menyerukan pemberlakuan "regulasi cerdas" soal pemakaian ganja dan mengizinkan penduduk dewasa membeli produk ganja yang aman dan teruji.
Trump berjanji jika terpilih lagi, pemerintahannya akan memprioritaskan penelitian untuk memasukkan ganja ke dalam daftar obat Kategori III.
Pada akhir April, DEA—badan anti narkotika AS—dikabarkan berencana mengklasifikasi ulang ganja ke Kategori III atau zat yang dikendalikan penggunaannya.
Di negara Paman Sam, ganja atau mariyuana kini digolongkan sebagai obat Kategori I atau dianggap tidak memiliki manfaat medis dan berpotensi tinggi disalahgunakan.
Jika dikelompokkan sebagai obat Kategori III, potensi ganja untuk menyebabkan kecanduan dinilai rendah hingga sedang dan potensinya untuk digunakan dalam pengobatan juga diakui.
Pemilihan presiden AS akan berlangsung pada 5 November.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelanggaran ringan ganja tak perlu hukuman, kata Trump
Berita Terkait
Luhut optimis investasi di era Presiden Trump tetap lancar ke Indonesia
Selasa, 26 November 2024 22:14 Wib
Donald Trump janji kerahkan militer deportasi imigran ilegal
Selasa, 19 November 2024 12:43 Wib
Presiden terpilih AS Donald Trump persilakan Prabowo menghubunginya kapan saja
Selasa, 12 November 2024 6:44 Wib
Donald Trump unggul, Kamala Harris minta pendukungnya terima hasil pemilu
Kamis, 7 November 2024 12:56 Wib
Trump unggul sementara atas Harris versi hitungan cepat Pilpres AS
Rabu, 6 November 2024 12:50 Wib
Capres Harris dan Trump masih imbang di pemungutan suara tengah malam
Selasa, 5 November 2024 19:08 Wib
Sekjen PBB: Pemilihan presiden Amerika Serikat berdampak secara global
Selasa, 5 November 2024 9:48 Wib
Donald Trump tolak tampil debat capres kedua jelang Pilpres AS
Kamis, 10 Oktober 2024 16:25 Wib