Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menggandeng Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (Wanua) guna meningkatkan kualitas kain tradisional wastra di daerah itu.
"Sebagai upaya meningkatkan kualitas wastra Sulut, pelatihan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Wanua dan Dekranasda Provinsi Sulut," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan pendampingan ini dengan menggandeng desainer nasional Wignyo Rahardi.
Andry menjelaskan Wastra Indonesia adalah kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara.
Masing-masing memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dari simbol, warna, ukuran hingga material yang digunakan.
Ia menjelaskan ada sebanyak sembilan pelaku UMKM di Sulut yang berupaya meningkatkan Wastra Indonesia lewat kain.
Dia mengatakan di Sulut ada Kain Bentenan, Kain Watupinabetengan, batik waya, batik wanua, batik keke, zabay collection, cofo Indonesia.
Kegiatan Pelatihan Wastra di Sulut merupakan bagian dari acara Urban Economy Digifest 2024.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan untuk menjadi katalis dalam mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi digital yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.
Tahun ini, Urban Economy Digifest mengangkat tema "Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.