SITARO (16/4) AntaraSulut - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Siau Tagulandang Biaro meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawang Kecamatan Siau Timur Selatan, Kamis siang.
Ketua DPRD Sitaro, Djibton Tamudia yang memimpin peninjauan ke lapangan itu mengatakan, kondisi RSUD ini jauh dari memadai dari aspek fasilitas maupun tenaga medis dan paramedis.
"Karena itu, jangan heran kalau hampir setiap hari ada pasien yang harus dirujuk ke Manado. Karena kondisi riil di sini memang terbatas," kata Tamudia.
Direktur RSUD Sawang, Dr. Bobby Ingkiriwang mengakui keterbatasan yang dihadapinya dalam meningkatkan kualitas layanan bagi pasien. Tenaga medis terutama yang berkualifikasi spesialis bedah sangat minim.
"Alat kesehatan yang kita miliki juga terbatas, ada yang sudah rusak dan tidak dapat diperbaiki karena sudah cukup lama," katanya.
RSUD Sawang saat dibangun tahun 2007 lalu merupakan rumah sakit lapangan dengan konstruksi bangunan ruangan non permanen, yaitu dari kontainer.
Dalam perkembangannya menjadi RSUD menyusul pemekaran Sitaro dari kabupaten induk Sangihe, Pemda membangun beberapa unit ruangan perawatan, juga kantor administrasi.
"Tapi memang belum optimal karena keterbatasan anggaran Pemda belum bisa menyiapkan fasilitas alkes juga sumber daya manusia yang memadai. Butuh perhatian ekstra dari kementerian kesehatan," tambah Tamudia.
Anggota Dewan lainnya, Judson Laheba menyorot area rumah sakit dan lantai ruang pasien yang retak dan amblas akibat kualitas pengerjaan fisik bangunan yang kurang baik.
Dalam percakapan dengan pimpinan RSUD Sawang, pihak DPRD berjanji mengakomodir kebutuhan RS yang mendesak, melalui kebijakan anggaran yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.
"Ini menjadi catatan penting yang akan ditindaklanjuti pada pembahasan APBD Perubahan 2015 ini," kata Tamudia.