Manado (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan laut menjadi episentrum pembangunan nasional terutama untuk mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.
"Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki luas perairan 6,4 juta km, panjang garis pantai 108.000 km, 17.504 pulau, dan jumlah populasi penduduk 140 juta jiwa yang tinggal di kawasan pesisir," kata Sakti Wahyu Trenggono dalam Rakernis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Manado, Sulawesi Utara, Selasa.
Dia mengatakan untuk mengoptimalkan potensi dan peran laut serta menghadapi ancaman dan tantangan yang ada, semua pihak harus menyadari pentingnya menempatkan ekologi sebagai panglima.
Menteri KP mengatakan, pihaknya memastikan para pelaku usaha di sektor perikanan tangkap, budidaya, pengolahan dan distribusi, agar patuh terhadap seluruh peraturan perundang-undangan.
Pihaknya berkomitmen membenahi pengaturan mengenai penangkapan ikan di laut melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur yang telah diberlakukan secara resmi pada tahun 2024 ini.
Melalui Penangkapan Ikan Terukur (PIT), katanya, kegiatan penangkapan ikan di laut Indonesia diatur dalam sistem kuota dan zonasi, sehingga mampu mencegah terjadinya tindakan illegal, unreported, unregulated fishing (penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan dan tidak sesuai aturan/IUUF) sekaligus mempromosikan praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab.
"Melalui program modeling (PIT) ini, saya ingin keamanan dan keselamatan nelayan dan anak buah kapal juga semakin terjamin," katanya.
Namun demikian, Indonesia tetap perlu bersiap menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul, yang terkait dengan peningkatan produktivitas SDM, peningkatan produktivitas modal, perubahan iklim, hingga tantangan stabilitas global ke depan yang semakin dinamis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri KP: Laut episentrum pembangunan wujudkan Indonesia Emas 2045