Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Steve Kepel mengatakan sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggerak perekonomian daerah tersebut.
"Sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik, bidang kelautan dan perikanan merupakan salah satu penggerak perekonomian Sulawesi Utara," kata Sekdaprov Sulsel Steve Kepel di Manado, Kamis.
Beberapa waktu lalu, ketika menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19, usaha perikanan terus berjalan sementara usaha-usaha lain mengalami kemerosotan.
Hal itu ditandai dengan dengan dibukanya Direct Call ekspor dari Manado - Narita, Jepang, untuk ekspor ikan tuna secara langsung menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Dia menyebutkan provinsi ujung utara Sulawesi tersebut terdiri atas 15 kabupaten dan kota, dimana sebanyak 13 daerah memiliki wilayah pesisir dan laut.
"Kita memiliki panjang garis pantai 2.442 kilometer, terdapat pula 353 pulau dan sebanyak 59 pulau di antaranya berpenghuni," katanya.
Sebanyak 12 pulau kecil di Sulawesi Utara menjadi garda terdepan sesuai dengan Kepres Nomor 6 Tahun 2017, terdapat 750 desa pesisir dan jumlah nelayan sekitar 87.254 orang.
Sekdaprov Steve menyebutkan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Sulut pun masuk dalam WPP 715 dan WPP 716, dengan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang besar.
"Karena itu, sumber daya kelautan dan perikanan bukan hanya sebagai sumber ekonomi tapi juga kebutuhan pangan," ujarnya.