Manado (ANTARA) -
Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara (Sekprov) Sulawesi Utara Steve Kepel mengatakan pendekatan ekonomi pembangunan kelautan dan perikanan harus terintegrasi.
"Transformasi pendekatan ekonomi biru pembangunan kelautan dan perikanan dalam rangka pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang ramah lingkungan (zero waste dan berkelanjutan) harus terintegrasi," kata Sekprov Steve di Manado, Senin.
Bentuk integrasi tersebut mencakup kegiatan penangkapan, pengolahan, konservasi dan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara bertanggungjawab serta adanya upaya pengawasan terstruktur.
"Sampai saat ini masih ada kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh
masyarakat dengan cara merusak," ujarnya.
Provinsi ujung utara Sulawesi tersebut memiliki kawasan konservasi perairan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dengan jumlah luasan 229.714,40 hektare.
Kawasan tersebut mencakup kawasan Konservasi Perairan Tatoareng di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Minahasa Utara.
Pemerintah daerah juga sementara mempersiapkan beberapa lokasi untuk diusulkan menjadi kawasan konservasi perairan.
"Komitmen bersama juga harus dibangun dan dijalin bukan hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah tapi juga dengan masyarakat agar program yang akan dijalankan dapat terlaksana dengan baik," katanya menambahkan.