Manado (ANTARA) - Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara (Sulut) mendirikan "Crisis Centre" bagi pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Tagulandang bersama keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang yang terletak di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro.
"Crisis centre dijadikan tempat penampungan sementara bagi pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang sebelum dijemput atau pulang ke keluarga/kerabat yang berada di Manado dan sekitarnya," kata Pelaksanaan Harian kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulut, Jhon Batara, di Manado, Jumat.
Pendirian Crisis Centre yang bertempat di Kantor Kemenkumham Sulut di Manado tersebut, diinisiasi Kakanwil Kemenkumham Sulut Ronald Lumbuun.
John Batara mengatakan terdapat sekitar 40 orang pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang yang ikut mengungsi ke Manado akibat erupsi Gunung Ruang
Jumlah tersebut terdiri 11 dewasa laki-laki, 17 dewasa perempuan dan 12 anak-anak.
Para pengungsi itu tiba pada Kamis (18/4) di Pelabuhan Samudera Bitung dengan menumpang Kapal KPLP pada pukul 20.00 WITA, di Dermaga Satrol Lantamal VIII menggunakan KRI pada pukul 22.00 WITA dan di Pelabuhan Munte Likupang dengan Kapal Basarnas.
Selama berada di Crisis Centre pegawai dan keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang tersebut memperoleh fasilitas seperti tempat tidur, makanan, peralatan mandi serta kebutuhan sehari-hari.
"Hari ini, para pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang dilakukan pemeriksaan kesehatan guna memastikan tidak terdapat cedera akibat musibah yang melanda," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkumham bentuk crisis centre pegawai lapas terdampak erupsi gunung