SITARO (18/3) AntaraSulut - Pernyataan Wakil Ketua DPRD Sitaro, Hironimus Makainas agar pemilihan kepala desa (Pilkades) ditangguhkan membuat bingung Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Paulus Tamaka dalam bersikap.
Tamaka yang bergelar doktor ini mengaku dilematis apakah mengiyahkan ataukah mengabaikan pernyataan itu. Di satu pihak Bupati Sitaro menghendaki dan sudah memerintahkan segera digelar, di pihak lain Dewan meminta pending
"Bingung juga saya, kalau (pemilihan) tidak dilaksanakan, rakyat menghendaki segera ada kapitaalau definitif hasil pemilihan. Tapi kalau ditunda, bisa-bisa diangket seperti Ahok atau Laoli," kata Tamaka seraya menggaruk-garuk kepalanya, Rabu petang.
Terpantau, saat Makainas mengemukakan wacana pending Pilkades (Sitaro memilih sebutan Pilkap yang artinya pemilihan kapitalau), di DPRD Rabu siang, dahi Tamaka sontak dikerutkan dan mimiknya tampak tersentak tapi tak ada kalimat trlontar.
Tamaka lantas meyakinkan, rencana pemilihan serentak bagi 29 kampung (desa) pada 2015 itu tidak lain à dalah bentuk perhatian pemerintah agar pemerintahan pembangunan dan pemberdayaan masyarat desa semakin maksimal. Karena itu pihak eksekutif berinisiatif membuat payung hukumnya melalui perbup (peraturà n Bupati).
Tapi karena ada pertimbangan yuridis yang dikemukakan Makainas, Tamaka mengaku akan berkomunikasi dengan pimpinan daerah, dan kalangan Dewan Sitaro untuk mencari jalan terbaik.