Manado (ANTARA) - Kepala kejaksaan negeri (Kejari) Manado, Wagio Santoso, mengajak seluruh peserta pemilu, untuk berpesta dengan gembira, tanpa melakukan pelanggaran.
"Mari kita melakukan pesta ini dengan gembira, karena kalau pesta jangan ada pertengkaran dan perselisihan," kata Wagio Santoso, didampingi koordinator divisi SDM Parmas dan Humas KPU Manado, Ramli Pateda, SH, di Manado.
Dia mengatakan, semua orang harus belajar dari pengalaman pesta demokrasi sebelumnya, harus sepakat dan berkomitmen bersama melaksanakan pemilu dengan baik, bersih, jujur dan adil.
"Dengan demikian bisa menghasilkan pemimpin yang baik, bertanggungjawab, berintegritas, berdedikasi agar tujuan pembentukan negara ini bisa tercapai,"tegasnya.
Wagio mengingatkan, ini adalah proses yang dilakukan dalam lima tahun sekali. Maka perlu ada penyegaran, harus cari yang jujur, kalau tidak, maka dia akan berusaha mengambil yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
Wagio juga mengingatkan penyelenggara untuk melaksanakan pesta demokrasi dengan benar. jangan sampai ada pelanggaran yang dilakukan, terutama yang berkaitan dengan anggaran.
"Jangan sampai saat ini kita duduk semeja membahas hal ini, kemudian malah saya yang akan menangkap saudara-saudara karena melakukan pelanggaran. Padahal saya diajak bersama, bahkan diberi makan pula, kan tidak enak jadinya."katanya.
Wagio pun mengajak agar semua berkomitmen untuk meredam potensi konflik pemilu, dengan cara tidak mengisi politik identitas dan politisasi SARA, bijaksana dalam pengerahan massa, jangan main politik uang dan jangan melakukan kampanye hitam, seperti fitnah, hoaks, ujaran kebencian di media online.
Dia juga menyampaikan harapan yang disematkan dalam pesta demokrasi tahun, pertama mengajak semua menyukseskan pelaksanaan pemilu 2024, mengambil pengalaman dari Pemilu yang lalu, mempedomani dan melaksanakan semua ketentuan yang ada, memahami kewenangan dan tupoksi tanggung jawab masing-masing, mencegah dan meniadakan semua bentuk penyimpangan dan pelanggaran termasuk intimidasi dan paksaan.
Kemudian mencegah terjadi kekerasan dan benturan antar sesama kontestan, melakukan protes dan aduan sesuai aturan, lalu mengingatkan peran dari media massa harus dilakukan yakni pemberitaan yang akurat dan berimbang konstruktif, netralitas TNI, polisi dan ASN serta menggunakan anggaran dengan transparan dan akuntabel.