Manado (ANTARA) - Pengguna pembayaran nontunai QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 225.054 merchant hingga triwulan II tahun 2023.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko, di Manado, Sabtu, mengatakan potensi pengembangan pembayaran nontunai QRIS di provinsi ini masih sangat besar.
Perkembangan digitalisasi tunai turut menopang kelancaran transaksi sistem pembayaran nontunai dan mendorong kinerja perekonomian.
Penggunaan QRIS di Sulut masih tetap tumbuh pada triwulan II 2023. Jumlah merchant di Sulawesi Utara yang sudah terdaftar di PTEN dan tercatat di National Merchant Repository (NMR) sampai dengan triwulan II 2023 mencapai 225.054 merchant.
"Dengan pangsa pasar terbesar berada di Kota Manado," katanya.
Dia mengatakan perilaku masyarakat juga telah berubah, dan manfaat atas transaksi secara digital tersebut sudah dirasakan secara luas baik oleh pelaku usaha maupun masyarakat.
Andry menjelaskan berkaitan dengan implementasi Digitalisasi Pembayaran, Bank Indonesia bekerjasama dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan instansi terkait, melaksanakan program peningkatan penggunaan pembayaran nontunai QRIS di seluruh Indonesia untuk mencapai 45 juta pengguna QRIS dan 1 miliar volume QRIS di Tahun 2023.
Bank Indonesia bekerjasama PJP dan instansi terkait, mendorong program elektronifikasi atau pembayaran secara nontunai di berbagai sektor yang berada di wilayah Sulawesi Utara.