Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menilai masalah kesehatan mental yang dialami generasi muda di Indonesia perlu menjadi prioritas nasional sehingga mereka yang mengalami masalah itu memiliki akses yang mudah untuk terapi dan konseling.
Dalam acara bincang-bincang yang digelar oleh Menjadi Manusia minggu ini, Ganjar menekankan masyarakat juga perlu bersama-sama meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental sehingga mereka yang mengalami masalah itu tidak kena stigma buruk dari warga sekitar.
"Kita bersama-sama perlu membangun kesadaran tentang kesehatan mental, lebih banyak platform seperti Menjadi Manusia, lebih banyak pakar kesehatan mental yang bicara di publik tentang pentingnya masalah ini, memperluas akses untuk konseling kesehatan mental di Puskesmas dan mudah-mudahan juga ada lebih banyak teman-teman yang saling menjaga temannya. Nah, pesan saya untuk teman-teman semua di sini mari kita jaga konco-konco, jaga teman-teman kita. Tumbuhkan rasa solidaritas agar jadi manusia dan generasi yang bahagia. Mari kita dorong agar masalah ini menjadi salah satu prioritas nasional," kata Ganjar sebagaimana dikutip dari siaran pers tim medianya di Jakarta, Minggu.
Dalam kesempatan yang sama, dia menjelaskan advokasi terhadap isu kesehatan mental perlu terus dilakukan karena banyak pihak sampat saat ini masih enggan membahas persoalan itu.
"Advokasi dukungan yang lebih besar, kesadaran lebih besar, pemahaman lebih besar (perlu ditujukan untuk masalah kesehatan mental, red.). Hingga belum lama ini, berbicara tentang masalah kesehatan mental saja masih merupakan hal yang tabu," kata dia.
Oleh karena itu, dia mengajak kolaborasi dari berbagai kelompok masyarakat dan pemerintah untuk menangani persoalan kesehatan mental, yang prevalensinya menurut sejumlah kajian cukup tinggi dialami oleh generasi muda.
"Kenapa ini penting? Karena, masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi mudanya. Kenapa ini penting? Karena, kita sedang mengalami bonus demografi yang kuncinya ada di generasi muda dan belum tentu terulang lagi," kata Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar ikut menceritakan pengalamannya berhadapan dengan masalah kesehatan mental. Dia mengaku bersyukur memiliki orang-orang di sekitar yang mendukung dirinya dan terbuka terhadap persoalan tersebut.
"Saya merasa beruntung karena diberkati dengan jaringan dukungan yang kuat dan keluarga yang luar biasa, dan teman-teman sejati. Tetapi, tidak semua orang memiliki hal tersebut," kata dia.
Sejak resmi diusung oleh PDIP, PPP dan beberapa partai lainnya sebagai bakal calon presiden RI untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Ganjar, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, kerap memanfaatkan hari liburnya untuk bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk di antaranya anak-anak muda.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar nilai masalah kesehatan mental perlu jadi prioritas nasional