Beijing, (AntaraSulut) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggarisbawahi keselarasan Islam dan demokrasi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di sela-sela pertemuan puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing, Senin.
"Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dan sudah melaksanakan pemilihan presiden dengan pesta demokrasi dengan bagus dan ini menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi berjalan dengan baik," kata Presiden.
Terkait isu ekstrimisme dan radikalime, Presiden mengatakan bahwa Indonesia akan terus berupaya mengurangi dan bahkan menghilangkan ekstrimisme dan radikalisme melalui pendekatan budaya dan keagamaan.
Pada kesempatan itu Presiden yang didampingi oleh Menlu Retno LP Marsudi, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Seskab Andi Widjajanto juga menggarisbawahi keperluan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama khususnya di bidang keamanan guna mewujudkan stabilitas keamanan yang lebih baik.
Sementara itu Obama mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di kawasan, termasuk dalam keamanan maritim, serta sikap Indonesia yang menjunjung tinggi demokrasi dan pluralisme.
"Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Terima kasih karena Indonesia telah menjadi negara dengan demokrasi tinggi dan pluralisme," kata Obama.
Pada kesempatan itu ia juga menyinggung mengenai keperluan untuk mematuhi norma internasional dan menyelesaikan sengketa secara damai.
Di awal pertemuan tersebut Obama mengucapkan selamat atas terpilihnya Presiden Jokowi untuk memimpin Indonesia serta menyampaikan bahwa ia menghabiskan masa kecilnya di Indonesia.
Di akhir pertemuan Obama juga mengucapkan kata "terima kasih".
Pertemuan bilateral tersebut merupakan pertemuan bilateral pertama yang dilakukan Obama di sela-sela pertemuan puncak APEC, setibanya di Beijing.