Bengkulu (ANTARA) - Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) menilai sosok Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas punya peluang besar menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
"Semua kontestan pemilu akan memperhatikan tantangan ini," kata dia.
Menurut Badi, publik berharap agar Ganjar dan pasangan cawapres nanti merupakan konfigurasi nasionalis-religius untuk dapat mewakili sebagian besar unsur bangsa ini. Untuk itulah, pihaknya mengusulkan kepada DPP PPP bisa mengusung Gus Yaqut sebagai cawapres Ganjar.
"Kami memiliki ekspektasi bahwa jika PPP mengusung Gus Yaqut sebagai cawapresnya Ganjar akan merekatkan kembali hubungan ideologis antara PPP-NU," kata Badi.
Antara PPP dengan NU, kata Badi, tidaklah asing satu sama lain. PPP dilahirkan NU, sedangkan Gus Yaqut kini memimpin Badan Otonom NU, yaitu GP Ansor.
"Gus Yaqut sebagai tokoh muda NU, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor saat ini sanggup memimpin 10 juta Banser. Ansor dan Banser kini sanggup mengambil posisi tegas terdepan mengawal NKRI," ujarnya.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden (capres) pada Pemilu 2024 melalui Rapimnas V yang digelar di Yogyakarta.
Adapun untuk calon pendamping diserahkan kepada DPP PPP untuk melakukan komunikasi politik kepada PDIP sebagai parpol pengusung utama. Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), salah satu Badan Otonom PPP menilai bahwa figur yang berpeluang menjadi wakilnya Ganjar adalah tokoh Nahdlatul Ulama.
Badi mengatakan dari aspek kesejarahan politik perpaduan antara nasionalis-Islam tradisionalis selalu memenangkan kontestasi. Hal itu mengingat segmen pemilih yang mewakili dua kelompok tersebut merupakan mayoritas di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: GMPI nilai Gus Yaqut berpeluang jadi cawapres dampingi Ganjar