Kabupaten Kepulauan Sitaro (ANTARA) - Sebanyak 73 jiwa atau 21 kepala keluarga yang tinggal di lindongan tiga, Kampung Dompase, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, masih mengungsi setelah Gunung Karangetang memuntahkan lava pijar.
"Mereka diungsikan sejak Rabu pekan lalu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Senin.
Lama tidaknya, warga yang mengungsi ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase, kata dia, masih menunggu instruksi dari pos pengamatan gunung api.
"Jadi belum tahu pasti kapan akan dikembalikan ke rumah, kita masih menunggu instruksi dari mereka (pos pengamatan gunung api)," katanya.
Dari beberapa lindongan yang ada di Kampung Dompase, lindongan tiga yang paling dekat dengan luncuran lava pijar Gunung Karangetang dibandingkan lindongan lainnya.
"Walaupun titik luncuran terjauh masih sekitar dua kilometer menuju permukiman, namun warga sudah diungsikan untuk mencegah hal-hal yang diinginkan terjadi," katanya menambahkan.
Soal bantuan, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Sosial dan badan penanggulangan bencana daerah terus memberikan bantuan selama warga masih berada di pengungsian.
"Di sana dibangun dapur umum, ada juga sembako yang didistribusikan. Kami tetap berharap warga berhati-hati, waspada," katanya.
Setelah menunjukkan tanda peningkatan aktivitas, PVMBG menaikkan status Gunung Karangetang menjadi waspada (level II), luncuran lava pijar mengarah ke sejumlah kali.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 73 warga Dompase mengungsi akibat luncuran lava pijar Karangetang