Manado (ANTARA) - Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Manado menargetkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 800 bidang tanah di tahun 2023 ini.
"Hal ini mengalami peningkatan sebesar 1.500 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya 50 bidang tanah," kata Kepala Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Manado Alexander Wowiling, di Manado, Jumat (3)2).
Dia mengatakan target ini butuh kerja keras untuk mencapainya, sehingga diharapkan semua bidang tanah di Kota Manado akan mendapatkan sertifikat.
Alexander mengatakan salah satu tugas yang harus segera dilaksanakan adalah percepatan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) karena bertujuan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.
"Bukan hanya kepastian hukum masyarakat, juga hak ekonomi masyarakat. Sandang, papan, pangan, ini adalah hak dasar yang harus diberikan kepada masyarakat dengan memberikan kepastian hukum," jelasnya.
Ia menjelaskan di Indonesia, kasus sengketa tanah dan sengketa lahan sering kali terjadi. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, karena banyak sekali tanah yang belum memiliki sertifikat kepemilikan yang sah.
Menanggapi masalah tersebut, katanya, Pemerintah pada akhirnya membuat program PTSL yang telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2018.
Program gratis ini telah berjalan sejak tahun 2018 dan direncanakan akan berlangsung hingga tahun 2025.
"Buat masyarakat Kota Manado yang belum mempunyai sertifikat tanah, sudah tentu tidak ingin melewatkan kesempatan ini," jelasnya.