Tomohon (ANTARA) - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid R Bina mengatakan tanaman (vegetasi) di kawah tampak kering karena adanya aktivitas belerang.
"Jadi itu (tampak mengering) karena adanya aktivitas belerang dari kawah Gunung Lokon," kata Farid di Manado, Selasa.
Bahkan, kata dia, bau belerang juga tercium hingga ke beberapa kelurahan yang ada di sekitar kawah seperti Kelurahan Kinilow, Kinilow I hingga Pos Gunung Api di Kakaskasen.
Meski begitu, kata dia, munculnya bau belerang itu adalah hal biasa apalagi aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih terus terjadi.
Dalam sebulan, kata dia, pos gunung api merekam terjadinya tremor tiga hingga empat kali dengan durasi selama dua menit, hal ini dapat mengindikasikan naiknya gas atau cairan ke permukaan.
"Kalau kita amati ke kawah, konstan keluar asap yang berasal dari dasar kawah, itu dalam kondisi tenang, tidak ada angin. Akan tetapi langsung terurai ke utara dan selatan, bila angin kencang," ujarnya.
Terkait dengan gempa vulkanik, kata dia, terekam hingga 100 kali dalam sebulan yang mengartikan ada penambahan energi, uap atau gas keluar terus-menerus.
"Sejauh ini aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih normal dan belum ada peningkatan signifikan. Kalau ada aktivitas peningkatan yang menyolok pasti dinaikkan dari level waspada ke level siaga," katanya menambahkan.*