Manado (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan peran G20 mampu mendorong ekonomi hijau di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kali ini Pemerintah Sulut bersama BI melakukan kegiatan capacity Building G20 dengan topik “Sustainable Finance and Green Investment”," kata Dody, dalam Capacity Building G20 dengan topik “Sustainable Finance and Green Investment” di Manado, Senin.
Dia mengatakan Kegiatan side event G20 ini bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang terdiri dari kalangan akademisi, pelaku usaha, dan tentunya pemerintah setempat, program Capacity Building ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai manfaat dan isu-isu strategis G-20 serta membangun persepsi positif dan antusiasme untuk mendukung kesuksesan Presidensi Indonesia di tahun 2022.
Program ini sendiri dilaksanakan di delapan kota di seluruh Indonesia, antara lain Medan, Makassar, Semarang, Palembang, Surabaya, Banjarmasin, Manado, dan Mataram.
Ia menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Capacity Building G20 di Manado juga disinergikan bersama penyelenggaraan North Sulawesi Investment Forum dan Road to Pleno ISEI 2022, dengan harapan dapat meningkatkan animo dan awareness publik yang lebih luas terhadap isu yang diangkat.
"Kami di Bank Indonesia juga melihat bahwa kegiatan ini memiliki urgensi dalam rangka berbagi informasi dan menyelaraskan pandangan mengenai inisiatif-inisiatif yang telah dan akan dilakukan oleh para pemangku kebijakan, termasuk Bank Indonesia, dalam mendukung implementasi agenda-agenda Presidensi G20 yang memiliki relevansi erat dengan strategi pembangunan ekonomi setempat," katanya.
Sebagaimana diketahui, tema Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema tersebut, katanyam Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Pemerintah dalam hal ini telah mengidentifikasi tiga agenda utama dalam rangka mewujudkan G20 concrete collaboration tersebut, yakni, Global Healh Architecture, mencakup upaya mengatasi pandemi dan meningkatkan resiliensi terhadap potensi health issues ke depannya.
Kedua, digital transformation, mencakup pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong inklusivitas, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah, perempuan, dan pemuda.
Kemudian, energy transition atau transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan, mencakup berbagai area dalam mewujudkan sustainable development goals terutama dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Ketiga area utama tersebut, katanya, lantas diturunkan menjadi pilar-pilar strategis dan nilai inti dari Presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Gubernur Sulawesi Utara dan seluruh jajaran pemerintah provinsi, atas inisiatifnya menyelenggarakan North Sulawesi Investment Forum yang dirangkaikan dengan diskusi isu utama G20 berkaitan dengan aspek sustainable finance dan green investment.
"Semoga topik ini secara tidak langsung mewakili optimisme dari pemerintah setempat untuk mendorong peningkatan potensi ekonomi lokal melalui pengembangan sumber pertumbuhan baru yang lebih berkelanjutan di masa depan," jelasnya.