Jakarta (ANTARA) - Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia terbukti bahwa begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di zaman 4.0 ini.
Aabila tidak digunakan secara bijak, maka dapat menimbulkan sebuah permasalahan yaitu penyalahgunaan media sosial berupa menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan kelompok tertentu (SARA).
Membangun citra diri di media sosial, menurut pakar komunikasi, tidak melulu dilakukan oleh orang terkenal, tapi, juga oleh setiap pengguna media sosial.
Membangun citra diri bisa menggambarkan seperti apa seseorang ingin dikenal sebagai seorang pengguna media sosial dan konten apa yang akan dibagikan. Misalnya, jika suka memasak, maka bisa mengunggah konten yang berkaitan dengan menu masakan.
Membangun citra diri diperlukan etika yang baik dan bijak dalam dunia nyata maupun dunia media sosial.
Menurut Hayu, ada tujuh hal yang perlu diperhatikan ketika ingin membangun citra diri di media sosial.
Pertama dan kedua, dengan memperkenalkan diri dan mengunggah kegiatan sesuai dengan kesukaan.
Ketiga, media sosial bisa digunakan untuk membangun jejaring. Berteman dengan banyak kalangan di sosial media sangat membantu dalam banyak hal akan tetapi, sembarang menjaring pengguna yang tidak dikenal juga sangat berbahaya dan dapat merugikan.
Keempat, pengguna harus memahami popularitas dalam jaringan, misalnya hal apa yang sedang sering dibahas. Dalam hal ini, pengguna harus berhati-hati supaya tidak terjebak aktivitas yang tidak perlu sampai mengeluarkan kata-kata yang negatif atau tidak pantas di media sosial.
Kelima, pengguna sebaiknya beradaptasi dengan interaksi di media sosial. Misalnya, balas komentar atau ucapkan terima kasih pada teman yang menyukai unggahan.
Keenam, media sosial sejatinya adalah ruang untuk berteman di dunia maya. Maka, upayakan untuk memberikan dukungan dan ujaran serta ungkapan yang positif kepada teman-teman di media sosial.
Terakhir, evaluasi terhadap unggahan di akun media sosial, termasuk juga membaca lagi apakah unggahan sudah sesuai dengan apa yang ingin disampaikan dan penggunaan katanya sudah tepat.
Penasihat Forum Akademisi Indonesia, Aat Surya Safaat menyatakana ada enam hal yang sebaiknya tidak dilakukan di media sosial.
Hal tersebut adalah tidak boleh menyudutkan orang lain, tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, tidak boleh mengadu domba, tidak boleh memprovokasi, tidak boleh mengambinghitamkan orang lain dan sebaiknya tidak membuat unggahan ketika sedang marah.
Pada dasarnya media sosial adalah tempat bagi semua orang untuk melakukan segala hal dan dapat mengakses nya dengan mudah tanpa adanya batasan.
UU ITE yang berlaku mengharapkan kita senantiasa bisa berhati-hati dan bersikap bijak dalam menggunakan media sosial.
Dengan biak menggunakan media sosial, dapat meningkatkan citra diri di platfom media soasial.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tips membangun citra diri di media sosial