Manado (ANTARA) - Angkutan udara yang mengalami kenaikan, mendorong Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) inflasi sebesar 1,55 persen pada bulan April 2022.
"Penyumbang Inflasi terbesar pada bulan April 2022 yaitu angkutan udara sebesar 0,6798 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,2235 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra, di Manado, Senin.
Dia mengatakan bulan April 2022 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 1,55 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,29 di Maret 2022 menjadi 109,97 pada April 2022.
Asim menjelaskan pada dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, sembilan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 5,85 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,45 persen.
Kemudian, katanya, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen.
Selanjutnya, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen.
Sisa dua kelompok lainnya, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan cenderung stagnan.
Pada April 2022 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 1,30 persen dan inflasi “year on year” sebesar 2,19 persen.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dan terendah di Kota Gunungsitoli sebesar 0,22 persen.
Kota Manado menempati urutan ke-2 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-9 secara nasional.