Manado, (ANTARA Sulut) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyediakan lahan 300 hektare di Kabupaten Minahasa dan Kota Manado untuk dibangun kampus baru Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
"Pembangunan kampus baru Unsrat sudah harus dilaksanakan mengingat kampus Unsrat sekarang ini hanya memiliki luas tanah sekitar 34 hektare, dan luasnya jauh berbeda bila dibandingkan dengan Universitas Negeri Manado yang memiliki 350 hektare," kata Gubernur Provinsi Sulut, Sinyo H Sarundajang di Manado, Selasa.
Gubernur mengatakan, berkaitan dengan pembangunan kampus baru tersebut negara memiliki tanah sekitar 300 hektare yang berlokasi di Gunung Tumpa, sekitar Desa Wori Kabupaten Minahasa Utara dan Kelurahan Pandu Kota Manado.
Tanah ini menurut dia, dipercayakan kepada PT Nyiur Wijaksana berdasarkan HGU Nomor 2 dan PT Norokondo, dan masing-masing HGU telah berakhir sejak tahun 2006 lalu.
"Muncul inisiatif sekiranya pembangunan kampus Unsrat baru dibangun di daerah tersebut," katanya.
Rencana pembangunan ini menurut mantan irjen depdagri telah disetujui pemerintah pusat dengan perkiraan biaya sebesar Rp4 triliun dan direncanakan akan mulai ditender pada tahun ini.
Gubernur mengatakan, di atas tanah ini ditempati sekitar 300 kepala keluarga, namun pemerintah provinsi akan menyediakan lahan seluas 10 hektare sebagai pengganti, lengkap dengan sertifikat.
"Pemerintah provinsi mengharapkan kepala kecamatan segera melakukan sosialisasi terkait pemberian ganti rugi tanah garapan kepada sejumlah warga yang rumahnya masih berdiri di lokasi rencana pembangunan," harapnya.
Gubernur menjelaskan, bila dirunut ke belakang universitas ini dulunya bernama Universitas Sulawesi Utara dan Tengah, kemudian berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 277 tertanggal 14 September 1965 ditetapkan pengesahan menjadi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Kampus dengan jumlah mahasiswa lebih dari 24 ribu orang menurut dia, sudah menjadi salah satu kampus yang terkenal di Indonesia dan mancanegara.
(guntur/@antarasulut.com)