Manado (ANTARA) - Perusahaan Umum Kehutanan Negara atau biasa disebut Perum Perhutani akan menyuplai serbuk kayu sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pulau Jawa.
"Perhutani dengan PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali selaku anak usaha PLN akan menandatangani perjanjian kerja sama pengadaan serbuk kayu," kata Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Wahyu menjelaskan ada dua objek yang akan pihak yang akan pihaknya kerjakan, yaitu PLTU Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat; dan PLTU Rembang di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Perhutani memasok serbuk kayu ke PLTU Pelabuhan Ratu yang bersumber dari kluster tanaman biomassa di sekitar Sukabumi.
Perseroan mengambil produk biomassa di sana agar dekat dengan pembangkit listrik. Angka produksi serbuk kayu sebanyak 11.500 ton per tahun.
Perhutani berencana membangun pabrik biomassa di daerah Lengkong, Sukabumi.
Pasokan serbuk kayu untuk PLTU Rembang diambil dari kluster tanaman biomassa yang berada di Rembang dengan angka produksi serbuk kayu mencapai 14.300 ton per tahun.
"Dua pembangkit inilah yang nanti akan kami suplai dengan serbuk kayu," ujar Wahyu.
Ia menyampaikan bahwa bisnis penyediaan biomassa akan menjadi tambahan pendapatan baru bagi Perhutani karena selama ini bisnis induk perseroan didominasi oleh penebangan kayu dan penyadapan getah pinus.
Tahun ini, pemerintah mulai menargetkan Perhutani untuk memperoleh tambahan pendapatan dari bisnis biomassa.
Wahyu menjelaskan bahwa pasar energi merupakan terobosan pasar baru dalam bisnis kehutanan dan kepastian pasokan dalam jangka panjang merupakan faktor yang krusial dalam melayani pasar energi.
Hingga 2021, Perhutani telah melakukan pengembangan hutan tanaman energi seluas 31.136 hektare yang tersebar di 15 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani.
Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan industri biomassa yang kompetitif dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan dan memenuhi komitmen penurunan emisi karbon di Indonesia.