Simpang Empat (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menyerahkan bantuan logistik bagi korban terdampak gempa bumi yang berpusat di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/2).
Kepala BIN Daerah Sumbar Hendra mengatakan bantuan telah diserahkan pihaknya sejak Jumat atau hari pertama kejadian gempa untuk wilayah Kajai, Kecamatan Talamau, hingga saat ini.
“Secara langsung (bantuan) sudah kami serahkan kemarin ke Walinagari Kajai Ibu Ramadani dari kemaren sampai hingga Sabtu," kata Hendra di Simpang Empat, Ahad.
Untuk penyaluran bantuan ke warga yang terdampak, katanya, BIN menyerahkan sepenuhnya kepada wali nagari.
Ia menyebutkan paket logistik yang disalurkan berupa beras, minyak goreng, mie instan, air mineral, gula, roti, dan lainnya.
Selain di Kajai, bantuan logistik juga disalurkan ke warga Kampung Alang melalui Wali Jorong yang mengungsi di perkebunan sawit.
Selain menyerahkan bantuan untuk warga yang terdampak, BIN Sumbar juga ikut menerjunkan personel ke Pasaman Barat serta mendirikan posko bantuan bencana di beberapa titik.
Beberapa di antaranya adalah posko di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, SDN 21 Kajai, Kecamatan Talamau, Kantor Walinagari Kajai, dan Kenagarian Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
“Posko ini kita dirikan untuk mempermudah penyaluran bantuan bagi korban gempa, penyerahan bantuan tahap kedua dilakukan tadi siang sebanyak 1.500 kantong beras," ujarnya
Kemudian ada minyak goreng ukuran 1 liter sebanyak 1.500 bungkus, 300 dus mi instan, dan gula pasir dengan berat setengah kilogram berjumlah 1.500 bungkus.
Ia mengatakan pendistribusian bantuan akan terus dilanjutkan pihaknya sesuai komitmen Kepala BIN untuk mengurangi beban saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat dengan magnitudo 6,2, diduga dipicu sesar besar Sumatera tepatnya pada Segmen Angkola bagian selatan dengan mekanisme geser menganan (Strike Slip Dextral).
Tercatat hingga kini sudah terjadi 80 lebih gempa susulan. Pemerintah kabupaten setempat menjadikan halaman kantor Bupati sebagai titik pusat pengungsian.*