Manado (ANTARA) - Kepala Kesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr. I Made Mardika mengatakan tempat isolasi terpusat (isoter) di beberapa wilayah Bali mulai ditutup seiring menurunkan kasus COVID-19.
"Pada Hari Kesehatan Nasional atau HKN 2021 dalam situasi pandemi ini, kasus mulai menunjukkan penurunan dan Bali sudah PPKM level 1, namun kami berharap warga agar selalu mematuhi prokes dan jangan lengah," kata Kakesdam IX/Udayana saat dikonfirmasi melalui telepon di Denpasar, Bali, Jumat.
"Harapannya pandemi selesai, karena yang jadi parameternya adalah isoter dan di Bali sudah mulai tutup karena kosong artinya angka kejadian COVID-19 turun," lanjut Made.
Ia mengatakan keberadaan isolasi terpusat ini sangat bermakna untuk menekan penyebaran COVID-19. Kata dia, penting bagi warga yang terkena COVID agar taat untuk menjalani isoter. Selain melindungi keluarga juga untuk lingkungan setempat.
"Yang penting taat, kalau kena COVID-19 ya isolasi di isoter, lindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Di hari kesehatan ini di masa pandemi semoga segera berakhir kita seperti itu, semoga di hari kesehatan tahun depan tidak di masa pandemi lagi," katanya.
Dikatakannya, sejak Agustus 2021 Kodam IX/Udayana telah mempersiapkan dan menyiagakan tempat isoter, termasuk asrama, kampus hingga komplek militer.
Hingga saat ini, terjadi penurunan jumlah kasus COVID, di wilayah Bali-Nusra sehingga tempat isoter yang sifatnya darurat sudah mulai ditutup. Kata dia, di semua kabupaten/kota di Bali tempat isoter sudah tidak ada lagi keterisian pasien COVID-19.
"Sebelumnya, Pangdam menginstruksikan semua jajaran Kodam IX/Udayana membuat rumah untuk isoter. Misalnya di Singaraja kampus-kampus sudah ditutup karena angka COVID sudah turun dan semoga bisa terus seperti ini," kata Kakesdam.
Selain menerapkan protokol kesehatan, kegiatan vaksinasi juga membantu menurunkan kasus COVID di Bali khususnya hingga berada di level 1.
"Nanti ada vaksinasi untuk usia tahun 6 sampai 11 tahun dan memang sudah disetujui oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, nanti menunggu surat edaran dari Kemenkes," ucap Kakesdam.
Ia menambahkan vaksinasi untuk usia 6 sampai 11 tahun belum terealisasi dan hingga saat ini masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan.